Forum Dirgantara Muda Bersama Ratusan Peminat Dirgantara Hadiri Peluncuran Starliner Boeing Indonesia

JurnalPatroliNews – Jakarta – Bertepatan hari lahir Pancasila, Forum Dirgantara Muda (FDM) menghadiri perhelatan khusus peluncuran Starliner bersama Boeing Indonesia yang bertempat di @America, Pacific Place Mall, Jakarta.

Kehadiran dan partisipasi FDM yang diundang secara langsung oleh Country Managing Director PT Boeing Indonesia, Mr. Zaid Alami, dalam acara tersebut dihadiri oleh Founder & Chairman FDM, Ahmad Arafat Aminullah bersama jajaran pengurus FDM lainnya juga menghadirkan rombongan peserta yang dikoordinir dan dimobilisasi oleh FDM bersama Boeing Indonesia.

Acara ini berlangsung dengan sangat seru dan dihadiri oleh sekira 200an para tamu undangan yang terdiri dari insan muda civitas akademika (dosen dan mahasiswa) dunia penerbangan, profesional ahli dalam bidang penerbangan, tidak luput generasi remaja yang memiliki ketertarikan dengan dunia antariksa dan peminat dirgantara lainnya. Acara ini juga dilaksanakan dalam semangat merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan USA. 

Dalam sambutannya, Zaid Alami, menggambarkan betapa besarnya peluang ranah kedirgantaraan di Indonesia, dengan potensi dari 600an airport dan airstrip yang tersebar di seluruh Indonesia, 800an jumlah pesawat terbang yang terdaftar di kementrian perhubungan namun hanya kurang lebih setengahnya (400an) saja yang aktif/online.

Melihat luasnya area kepulauan di nusantara yang terbentang dari pulau Sumatera hingga ke Papua – yang mana apabila peta kepulauan Indonesia kita bentangkan (overlay) di atas peta benua Eropa, maka perbandingan bentangan pulau dari Aceh hingga ke ujung Papua itu sebanding dengan luas bentangan yang membujur dari Inggris hingga ke Afganistan. Inilah potensi kedirgantaraan, termasuk potensi keantariksaan, di negara kita Indonesia, yang perlu mendapat perhatian banyak pihak – apalagi Indonesia diproyeksikan sebagai pasar aviasi/dirgantara terbesar ke-4 di dunia.

Tony Castilleja selaku Senior Manager Boeing Space and Launch, pun hadir secara langsung dari Florida, USA untuk melakukan diskusi/tanya jawab bersama dengan para audience via tatap muka online. Antusiasme dari peserta yang hadir pun begitu besar, dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan pada sesi diskusi. Ahmad Arafat Aminullah, Chairman Forum Dirgantara Muda yang merupakan seorang praktisi dalam industri penerbangan juga alumni dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung (ITB), mengajukan 2 pertanyaan dalam sesi diskusi, masing-masing untuk Tony serta Zaid.

Pertanyaan pertama yakni terkait significant differentiator antara berbagai produk aerospace (pesawat terbang komersial/aircraft, pesawat ulang-alik/space shuttle maupun space capsule dalam sudut pandang maintainability [aspek perawatan] dan reliability [aspek keandalan]). “Secara prinsip, banyak kesamaan dalam maintainability and operability. Dan adapun space capsule CST-100 buatan Boeing misalnya, dapat digunakan ulang hingga 10 kali. Namun, aspek presisi dan analisis sangat penting,” terang Tony.

Adapun untuk pertanyaan kedua yakni terkait cara meningkatkan prospek kerjasama antar stakeholder kedirgantaraan Indonesia di khususnya bidang “antariksa”, dimana untuk pengembangannya sendiri di Indonesia masih terkesan tertinggal jauh jika dibandingkan dengan industri pesawat terbang.

Zaid menjawab bahwa sejak peluncuran Satelit Palapa A1 yang diluncurkan pada tahun 1976 merupakan bukti kolaborasi sinergis antara Indonesia dan industri antariksa Amerika di mana satelit tersebut adalah salah satu produk dari Boeing. Ini menandakan kuatnya hubungan antara kedua negara dan industri sejak kurun waktu yang lama. Zaid pun menegaskan bahwa saat ini masih akan dideliver berbagai satelit untuk Indonesia. Berbagai macam event juga sedang diadakan serta kerjasama akan terus ditingkatkan.

Informasi singkat, Kapsul Boeing Starliner CST-100 (Crew Space Transportation) merupakan salah satu proyek Boeing yang dikerjakan bersama NASA yang familiar dikenal sebagai Crew Flight Test (CFT)/Commercial Crew Program. Peluncuran Kapsul Boeing Starliner tersebut merupakan peluncuran perdana dengan awak kapal (manned spacecraft) yang diluncurkan menggunakan roket ULA Atlas V untuk mengirim astronaut ke orbit rendah di atas bumi (LEO/Low-Earth Orbit). Penerbangan ini adalah yang ketiga kalinya sejak pertama kali lepas landas pada Desember 2019. Butch Wilmore dan Suni Williams adalah dua astronot yang untuk pertama kalinya akan mengorbit bumi dan menuju ke Stasiun Luar Angkasa (International Space Station).

Komentar