Forum Dirgantara Muda Bersama Ratusan Peminat Dirgantara Hadiri Peluncuran Starliner Boeing Indonesia

Sayangnya, sebagaimana disaksikan pada malam itu, peluncuran roket Atlas V yang membawa kedua astronot tersebut terpaksa harus ditunda. Hal ini menyusul pada saat-saat terakhir menjelang peluncuran (lift-off) T minus 3 menit 50 detik, pusat kendali misi (Mission Control) yang berada di Cape Canaveral Space Force Station itu mendapati adanya data konfigurasi sekuen peluncuran terkomputerisasi yang kurang sesuai harapan.

Sebetulnya sistem dan desain konfigurasi untuk sekuen (rentetan) peluncuran tersebut memiliki system redundancy, yang artinya adanya lagging/scrubbing pada data yang dianalisis ini memiliki backup dan toleransinya sendiri. Namun, para insinyur di pihak Boeing dan NASA memutuskan untuk menunda peluncuran untuk memastikan bahwa peluncuran roket benar-benar dapat berjalan dengan mulus tanpa kendala lebih jauh. (Melansir abcnews.go.com, peluncuran Starliner berikutnya dijadwalkan pada Rabu, 5 Juni ini pukul 10.52 pagi waktu setempat).

Meskipun acara bertajuk launch party tersebut batal menghadirkan keseruan menyaksikan momen bersejarah melihat luncuran roket berdaya dorong tinggi menembus atmosfer bumi, namun para peserta yang hadir tetap setia dan antusias menyaksikan detik demi detik dan mengikuti rangkaian acara dengan tertib.

Acara berlangsung dengan sangat menyenangkan saat dibawakan oleh pemandu acara dari @america yaitu Patricia Elizabeth dimulai sejak pembukaan pada pukul 22:00 WIB sampai dengan detik-detik peluncuran yang disiarkan secara live streaming. Acara pun berlangsung semakin meriah dengan adanya kuis dan doorprize yang diselenggarakan oleh panitia. Hadiah berupa merchandise Boeing dan @America menjadi buah tangan untuk para tamu undangan yang memenangkan kuis dan doorprize.

Hingga jelang pukul 12 malam, para peserta acara yang berdatangan tidak hanya dari area Jakarta, tapi juga dari Bandung (ITB) dan Jogjakarta (UGM) masih menikmati keseruan dan bercengkrama satu sama lain. Termasuk para mahasiswa dari teknik penerbangan ITB (Keluarga Mahasiswa Penerbangan/KMPn ITB) bersama-sama dengan mahawasiswa penerbangan lainnya yang tergabung dalam PN-Indo. Hadir pula capt. Toto Subagyo, direktur eksekutif LSP Sentra Aviasi, seorang pakar penerbangan.

Di akhir acara, pak Zaid Alami menyampaikan terimakasih dan penghargaan atas partisipasi aktif dan kehadiran yang luarbiasa dari 200an peserta yang memadati dan menyemarakkan acara pada malam tersebut. Secara khusus pak Zaid juga turut menyampaikan apresiasi dan penghargaannya kepada Forum Dirgantara Muda (FDM), yang dalam *short notice* mampu menjadi kolaborator kegiatan ini dengan menyebarluaskan informasi *event* menarik ini dan menghadirkan peserta dari lintas latarbelakang yang beragam. Arafat mewakili Forum Dirgantara Muda juga menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan dan kemitraan kolaboratif yang telah terjalin dengan Boeing Indonesia seraya berharap bahwa ke depannya kedua pihak dapat menjalin sinergi positif untuk ikut mengembangkan talenta kedirgantaraan terbaik anak-anak bangsa di nusantara.

“Ketika pak Zaid menghubungi saya dan meminta bantuan untuk ikut mendukung dan mensukseskan acara yang monumental ini, saya tidak pernah ragu untuk menawarkan uluran tangan. Dan terbukti, dengan kerja kompak bersama-sama, Boeing Indonesia dan Forum Dirgantara Muda juga didukung komunitas dan para *space enthusiast* lainnya, kita mampu mengatasi tantangan yang kita hadapi dan mewujudkan kemeriahan momen berharga ini. _History is [still] in the making. The sky is vast. And even so for space. It’s not for the space race only, but rather for humankind to thrive and keep survive. And we look upon the sky, and gaze upon constellation. Because among the stars, we will find our true home where we belong,” pungkas Arafat.

Komentar