Gibran Putra Jokowi Menjemput Tiket PDIP ke Pilkada Solo

JurnalPatroliNews – Jakarta – Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka mantap menapaki jejak politik ayahnya di ajang Pilkada Solo. Gibran kini siap menjemput tiket dari PDIP untuk maju bertarung menjadi orang nomor satu di Kota Batik itu.

Pengumuman rekomendasi dari PDIP akan digelar secara virtual siang ini. Gibran kabarnya akan dipasangkan dengan Teguh Prakosa yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPC PDIP Kota Solo.

Gibran dan Teguh dipastikan mendapat undangan. Sedangkan rival Gibran di bursa Pilkada Solo, Achmad Purnomo tidak mendapat undangan. Saat diwawancara wartawan, Gibran meminta doa untuk kelancaran acara besok.

“Saya mohon doanya aja agar semua dilancarkan. Matur nuwun (terima kasih),” kata Gibran, Kamis (16/7) sore

Perjalanan politik Gibran resmi dimulai pada saat dia mendaftarkan diri menjadi anggota PDIP pada 23 September 2019. Lima hari sebelumnya, Gibran sempat mengunjungi rumah dinas Wali Kota Solo yang juga merupakan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Saat itu, Rudy mengatakan Gibran datang untuk bertanya soal pencalonan Pilkada Solo.

Setelah berkas-berkas syarat menjadi kader PDIP diterima, Gibran kemudian meminta formulir pendaftaran terkait Pilkada 2020.

Jika menengok agak jauh ke belakang, Gibran justru paling jarang terlihat di depan publik dibanding dua saudaranya Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep saat ayahnya kampanye menjelang Pemilu 2014. Gibran muncul ketika Jokowi akan dilantik menjadi Presiden 2014-2019 pada Senin, 20 Oktober 2014.

Saat ditanya wartawan mengapa ia jarang terlihat bersama ayahnya tampil di publik, Gibran beralasan sibuk bekerja.

“Saya kan kerja. Kalau saya pengangguran, ya saya ikut bapak saya,” ujar Gibran di rumah kegubernuran DKI Jakarta, Jalan Taman Surapati 7, Menteng, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014.

Empat tahun kemudian, Gibran Rakabuming juga masih mengaku tidak tertarik pada dunia politik. Pengakuan itu disampaikan Gibran saat bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di outlet Markobar Solo pada 9 April 2018.

“Saya juga tidak mau berpolitik. Yang merah, biru, hijau, dan lainnya. Hari ini saya cuma sebagai teman saja. Kita cuma silaturahmi,” kata Gibran saat itu.

Ketertarikannya pada politik barangkali akhirnya terungkap pada delapan bulan kemudian. Hal itu dia sampaikan saat tampil di acara ‘Mata Najwa’ bersama keluarganya yang tayang di Trans7 pada 12 Desember 2018.

“Kalau tertarik, jujur saya tertarik politik. Tapi tidak sekarang. Mungkin 20 tahun lagi,” ujar Gibran.

Hingga akhirnya, nama Gibran Rakabuming muncul di survei calon Wali Kota Solo periode 2020-2025 yang dilakukan oleh Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri). Tak hanya Gibran, ada nama adik bungsunya, Kaesang Pangarep, di survei yang dirilis pada 25 Juli 2019 itu.

Survei tersebut melibatkan 766 responden. Ketua Lab Kebijakan Unisri Surakarta, Suwardi mengatakan saat itu, survei dilakukan terkait tiga hal, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas tokoh. Dalam hal popularitas nama Gibran dan rivalnya yang juga Wakil Wali Kota Solo saat ini, Achmad Purnomo mendapat angka tertinggi dengan 90 responden. Nama Kaesang berada di peringkat ketiga dengan 86 responden.

Sedangkan dalam hal akseptabilitas, Achmad Purnomo mendapatkan angka tertinggi dengan 83 responden. Kemudian disusul Gibran, Teguh Prakosa (sekretaris DPC PDIP Solo), dan Kaesang.

Kemudian dalam hal elektabilitas, Achmad Purnomo menjadi tokoh dengan pemilihan terbanyak, yakni 38 persen. Kemudian disusul Gibran dengan 13 persen.

Tiga bulan kemudian, Gibran mengungkap alasannya terjun ke dunia politik. Hal itu disampaikan Gibran saat jadi pembicara dalam sebuah dialog kewirausahaan di Solo.

Saat itu Gibran menilai, melalui politik, dia merasa dapat lebih banyak membantu orang lain.

“Saya beranggapan kalau gini terus, orang yang bisa saya bantu, saya rangkul ya gini-gini aja. Misal saya punya CSR les Inggris gratis, murid udah ribuan. Kalau jadi pengusaha ya ribuan saja (yang bisa dibantu). Kalau masuk politik, kalau di Solo ya 600 ribu orang,” kata Gibran di depan ratusan orang peserta dialog di Hotel Novotel, 19 Oktober 2019.

Gibran kemudian sempat menyambangi rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat pada 24 Oktober 2019. Gibran mengatakan kedatangannya itu untuk sowan ke senior dan petinggi PDIP. Kepada Megawati, Gibran juga menyampaikan keseriusannya maju di Pilwalkot Solo.

Nama Gibran kemudian muncul di survei Pilkada Solo. Setelah dua kali suvei di bawah payung Unisri, Suwardi menyurvei untuk ketiga kalinya terkait Pilkada Solo melalui lembaga Solo raya Polling. Pada survei ini, elektablitas Gibran meroket.

“Elektabilitas Gibran (pada survei ketiga) melonjak 307 persen dibandingkan survei pertama dari 13 persen jadi 55 persen, sedangkan Purnomo turun dari 38 persen jadi 36 persen,” kata Suwardi dalam jumpa pers, Selasa (23/6).

Suwardi juga membeberkan catatan timnya di lapangan terkait kemungkinan alasan elektabilitas Purnomo menurun. Penurunan ini terjadi, lanjutnya, terkait dengan pandemi virus Corona.

Gibran akhirnya menjalani fit and proper test yang digelar di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) di Semarang pada 21 Desember 2019. Selanjutnya, Gibran juga mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test PDIP untuk menentukan cawalkot Solo yang akan diusung di kantor DPP PDIP, Jakarta.

Kini tiket melaju ke panggung Pilkada Solo sudah di depan mata. Gibran telah mengantongi dukungan dari mayoritas partai. Akan seperti apa dinamika, panas dingin politik di Solo selanjutnya?

(dtk)

Komentar