GP Ansor Singgung Tokoh yang Pergi Lama Lalu Pulang Merusak Islam

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas berbicara mengenai tokoh besar yang sudah lama pergi dan tiba-tiba pulang ke Indonesia dengan bicara mengenai perjuangan Islam. Yaqut meminta seluruh anggota Banser dan Ansor tidak mempercayai tokoh tersebut. Lalu siapa tokoh itu?

“Ada tokoh yang lama pergi, tiba-tiba datang ke Indonesia, pulang kembali ke Indonesia dan dia mengatakan secara dia sedang menegakkan kejayaan Islam, sedang menegakkan cita-cita Islam. Sahabat-sahabat sekalian, jangan pernah percaya dengan orang seperti ini, jangan pernah percaya dengan orang yang mengatasnamakan perjuangan untuk Islam. Apa yang mereka lakukan, Sahabat sekalian, justru merusak Islam, apa yang mereka lakukan hanya menggunakan Islam sebagai kedok, sebagai topeng, untuk merebut keinginan mereka menguasai panggung-panggung politik,” kata Yaqut saat memimpin Apel GP Ansor secara virtual, Minggu (29/11/2020).

Yaqut meminta Banser merapatkan barisan untuk melawan tokoh itu dan pengikutnya. Menurutnya, tokoh itu merusak dan ingin memecah belah persatuan di Indonesia.

“Buat kader Banser, buat kader Pemuda Ansor, buat orang-orang seperti ini, yang harus kita lakukan adalah kita melawan mereka. Kita melawan mereka, kita melawan mereka. Jika mereka mengatakan menyelamatkan Indonesia, mereka menyelamatkan negeri ini atas nama Islam, tidak ada, jangan pernah percaya. Berkali-kali saya selalu katakan Indonesia ini tegak berdiri bukan hanya karena Islam, negara Indonesia ini berdiri juga tegak karena bersama-sama saudara-saudara kita, Kristen, saudara kita Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan seterusnya,” tuturnya.

Menurutnya, Indonesia berdiri tidak hanya karena Islam atau satu golongan saja, melainkan agama dan golongan lain juga ikut berpartisipasi membangun Indonesia. Dia meminta Ansor dan Banser merapatkan barisan menjaga persatuan Indonesia.

GP Ansor Kecam Kasus Pembunuhan di Sigi

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Yaqut juga mengecam tindakan pelaku pembunuhan yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah. Dia meminta aparat mengusut tuntas kasus itu.

“Kita Barisan Ansor Serbaguna siap bersama-sama dengan TNI dan Polri menghadang mereka, menghancurkan mereka, menghabisi mereka, tidak ada yang boleh tegak berdiri di negeri ini mengatasnamakan kesewenang-wenangan, mengatasnamakan bahwa apa yang mereka yakini adalah hal paling benar. Mereka yang menganggap-meyakini adalah agama yang paling benar, sementara yang lain salah. Oleh karena itu, perlu diperangi, maka mereka kita pastikan akan berhadapan dengan gerakan Ansor dan gerakan Banser,” ucapnya.

Dia meminta TNI-Polri tidak ragu menindak para pelaku. Dia menyebut Ansor dan Banser siap mendampingi TNI dan Polri.

“Aparat keamanan tidak boleh ragu, jangan takut, Banser dengan 7 kader yang ada di seluruh Indonesia siap berada di sebelah kawan-kawan TNI-Polri untuk menindak mereka,” sebut Yaqut.

Sebelumnya diberitakan, empat warga yang merupakan satu keluarga asal Desa Lembatongoa dibunuh secara sadis. Korban ada yang dibakar hingga kepala ditebas.

Kapolda Sulteng Irjen Abd Rakhman Baso mengatakan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terlibat dalam pembunuhan sadis itu. Keterlibatan MIT didasari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Jadi dari hasil olah TKP serta keterangan saksi bahwa aksi sadis yang menyebabkan 4 orang warga Kecamatan Palolo tewas dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata MIT,” kata Kapolda Sulteng Irjen Abd Rakhman Baso kepada detikcom, Sabtu (28/11).

Polisi mengatakan pelaku berjumlah 8 orang. Pembunuhan sadis di Sigi tersebut dipimpin Ali Kalora. Aksi itu menyebabkan 4 orang warga transmigran yang merupakan satu keluarga di Desa Lembatongoa meninggal dunia.

(dtk)

Komentar