Gus Nur Tersangka Hina NU, Ngabalin: Mulutmu Harimaumu

JurnalPatroliNews – Jakarta, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin bicara soal Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan Bareskrim Polri. Ngabalin mengingatkan Gus Nur agar tak sembarangan berbicara.

“SUGI selamat datang di Hotel Prodeo. Mulutmu adalah harimau kau, tahukah kau wahai Sugi semua orang memberi apresiasi pada BARESKRIM POLRI kita,” kata Ngabalin di akun Instagram resminya, seperti dilihat detikcom, Minggu (25/10/2020).

Ngabalin pun mendoakan Gus Nur cepat sadar. Ia pun menyinggung soal Refly Harun yang diketahui ada dalam video yang sama dengan Gus Nur yang menjadi dasar laporan ujaran kebencian terhadapnya.

“Kami juga mendoakan agar sahabatmu Waloni&Refly bisa nyusul kau. Biar kalian tahu inilah DEMOKRASI, PANCASILA azas Negeri ini. Sugi semoga kau cepat siuman,” ujarnya.

Ngabalin pun meminta semua pihak berhenti menyebarkan kebencian. Ia menyebut keinginan masyarakat adalah hidup damai dan rukun di Indonesia.

“Yang lain berhentilah kalian menghujat dan mencaci maki, mengkafir-kafirkan orang lain, kita mau rukun dan damai hidup di negeri ini semua komunitas rukun dan damai,” ujar Ngabalin.

“Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu serta Aliran Kepercayaan semuanya memiliki NKRI dengan hak dan kedudukan yang sama – berhentilah kalian menyebarkan kebencian,” tegasnya.

Seperti diketahui, Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur ditetapkan sebagai tersangka dugaan ujaran kebencian terkait perkataan yang diduga menghina Nahdlatul Ulama (NU). Gus Nur kini telah ditahan Bareskrim Polri.

Gus Nur ditangkap polisi atas tuduhan menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan. Pernyataan Gus Nur tersebut disebarkan dalam akun YouTube MUNJIAT Channel pada 16 Oktober 2020.

Dilihat detikcom, pernyataan Gus Nur yang diperkarakan ini ditayangkan dalam akun YouTube MUNJIAT Channel. Dalam video tersebut Gus Nur tampak sedang berbincang dengan Refly Harun. Video itu diunggah pada 16 Oktober 2020.

Pada menit 3.45 di video tersebut, Gus Nur menyampaikan pendapatnya soal kondisi NU saat ini. Menurut Gus Nur, NU saat ini tidak seperti NU yang dulu.

“Sebelum rezim ini, kemana jalan dikawal Banser. Saya adem ayem sama NU. Ndak pernah ada masalah. Nah, tapi setelah rezim ini lahir tiba-tiba 180 derajat itu berubah,” ujar Gus Nur dalam video itu.

“Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bus umum. Supirnya mabuk, kondekturnya teler, kerneknya ugal-ugalan. Dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Merokok, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga,” lanjutnya.

Gus Nur lantas menyebut sejumlah nama. Dia menyebut nama pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda, Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas hingga Ketum PBNU Said Aqil Siroj.

“Jadi saya kok pusing dengerin di bus yang namanya NU ini. Ya tadi itu, bisa jadi keneknya Abu Janda. Bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut. Dan sopirnya KH Aqil Siradj. Penumpangnya liberal, sekuler, PKI di situ numpuk,” ungkapnya.

(dtk)

Komentar