Heboh Vaksin Nusantara, Siti Fadilah Supari: Yang Penting untuk Kemaslahatan Bangsa

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Menteri Kesehatan periode 2004-2009 Siti Fadilah Supari tak mengira bahwa keputusannya bersama sejumlah pejabat mengikuti uji klinis Vaksin Nusantara bakal menjadi heboh. Padahal keputusan itu diambil berdasar kemauannya sendiri.

Adapun, sejumlah pejabat yang ikut uji klinis Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta antara lain Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad serta mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

“Saya memutuskan menjadi relawan uji klinik Vaksin Nusantara. Menurut saya, biasa-biasa saja dan sederhana saja. Saya agak kaget kok menjadi berita,” kata Siti Fadilah Supari, Jumat (16/4).

Dia mengaku mengetahui ramainya pemberitaan tentang vaksin yang digagas Dokter Terawan Agus Putranto itu. Serta sulitnya mendapat izin uji klinis tahap dua dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kendati demikian, Siti Fadilah Supari menilai bahwa peneliti Vaksin Nusantara telah memberikan terobosan agar bangsa Indonesia mandiri dari vaksin Covid-19.

“Saya mendengar, membaca dan berpikir tentang Vaksin nusantara. Menurut saya si peneliti berpikir logis dan inovatif,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai ahli yang digunakan dari Amerika Serikat, Siti Fadilah Supari mengaku tidak mengetahui namun menurutnya dengan politik bebas aktif, Indonesia bisa bekerja sama dengan negara manapun.

“Tentang ahlinya dari Amerika, wahh saya tidak tahu. Tapi kita kan negara yang berdaulat dengan politik bebas dan aktif maka boleh saja bekerja sama dengan negara manapun dengan prinsip kemitraan yang transparan, setara dan adil,” jelas Siti Fadilah Supari.

Paling penting, menurutnya, kehadiran Vaksin Nusantara bisa membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia. Terutama bagi yang sangat membutuhkan vaksin virus corona.

“Yang penting produk ini menjadi produk Indonesia untuk kemaslahatan bangsa yang membutuhkan. Terutama untuk lansia seperti saya,” tandas Siti Fadilah Supari.

Vaksin Nusantara merupakan hasil kerja sama antara PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat, Universitas Diponegoro dan juga RSUP dr. Kariadi.

Berbeda dengan metode konvensional, Vaksin Nusantara menggunakan platform sel dendritik atau sel imun yang menjadi bagian dari sistem imun. Pengembangbiakan vaksin Covid-19 dengan sel dendritik akan membentuk antigen khusus kemudian membentuk antibodi.

(askara)

Komentar