Imbas Corona Empat Peak Season Lenyap, Begini Kondisi Terakhir Garuda Tidak Bisa Panen

JurnalPatroliNews – Jakarta – Industri penerbangan merupakan salah satu industri yang paling terdampak karena virus Corona. Hal itu tak terkecuali pada maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pada Mei ini jumlah penumpang hanya tersisa 10% dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Bulan Mei ini jumlah penumpang kita compare yoy itu menjadi tinggal 10%,” katanya dalam acara Markplus Industry Roundtable, Jumat (19/5/2020).

Dia mengatakan, Garuda juga tidak bisa ‘panen’ seperti tahun-tahun sebelumnya. Dia bilang, biasanya Garuda mendapat 5 peak season.

“Garuda pun secara tradisional dari tahun ke tahun punya 5 peak season dalam setahun, 4 sudah hilang,” ujarnya.

Pertama, sebutnya momen mudik Lebaran atau Idul FItri. Kedua, libur sekolah Juni dan Juli.

“Semua booking-an Juni-Juli mayoritas cancel setelah di Indonesia diumumkan WFH dan school from home,” ujarnya.

Ketiga, Garuda kehilangan momen umrah. Padahal, biasanya Garuda menerbangkan 400-500 ribu jamaah. Keempat, adalah haji.

“Yang terakhir yang mengangetkan banyak orang tapi diprediksi teman-teman yang terlibat aktivitas ini yaitu haji dari tahun ke tahun 110 ribu penumpang dalam jangka waktu yang singkat,” ujarnya.

Dia bilang, Garuda menantikan satu peak season yaitu pergantian tahun.

“Untuk tahun 2020 punya satu opsi untuk bisa memperoleh peak season yaitu akhir tahun,” ujarnya.

(/lk/)

Komentar