Ini Kata Dahlan Iskan, Soal Rencana Erick Thohir Mau Bawa 12 BUMN IPO di Pasar Saham

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendivestasikan kepemilikan perusahaan pelat merah, anak dan cucunya di pasar modal disambut baik oleh Menteri BUMN periode 2011-2014, Dahlan Iskan.

Dahlan menilai dengan menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), BUMN akan menjadi perusahaan yang lebih profesional dan bahkan bisa menjadi perusahaan yang lebih sehat dari karena struktur keuangan yang lebih baik.

Kondisi ini bisa membantu perusahaan untuk bisa melakukan aksi korporasi lanjutannya.

“Yang tentu juga penting menekan utang. Tapi yang terpenting dia bisa di berada di ranah publik sehingga bisa melakukan aksi korporasi dengan lebih profesional termasuk selesaikan utang-utang karena pendapatan dana dari publik belum seimbang dengan beban utang,” kata Dahlan dalam wawancara dengan rekan media, Jumat (5/2).

Dari segi manajemen, menjadi perusahaan publik juga akan memperbaiki tata laksana perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) perusahaan.

Pengawasan perusahaan juga akan menjadi lebih baik, terlebih jika otoritas pasar modal di Indonesia menegakkan prinsip pengawasan yang baik.

Di sisi lain, menurut mantan bos PT PLN (Persero) ini, dengan menjadi perusahaan publik ini tentunya BUMN akan terlepas dari intervensi politik. Sebab, perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa saham juga terikat dengan UU Pasar Modal dan aturan sejenis lainnya.

“Kalau saya positif sekali melihat langkah Pak Menteri Erick [Menteri BUMN Erick Thohir] untuk sebanyak mungkin membawa perusahaan BUMN ke lantai bursa. Bukan hanya menyelesaikan masalah keuangan tapi yang terpenting selesaikan urusan bagaimana BUMN lebih profesional, karena dengan di bursa itu lebih profesional,” imbuh dia.

Dia melanjutkan, aksi korporasi ini sangat tepat dilaksanakan dalam waktu saat ini sebab iklim politik di dalam negeri saat ini dinilai sangat kondusif.

“Jadi langkah membawa BUMN ke pasar modal sangat bagus. Dan ini cara privatisasi elegan dibanding menggandeng investor asing masuk atau lewat MTN dan direct investment ke masing-masing BUMN itu, karena rawan dipersoalkan secara politik dan mudah dipersalahkan di kemudian hari,” tandas mantan bos Jawa Pos ini.

Hal ini berkenaan dengan rencana Menteri BUMN Erick Thohir untuk melepas 8-12 perusahaan BUMN, anak dan cucunya untuk mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar saham. Rencana ini akan dilakukan mulai tahun ini hingga 2023 mendatang.

Erick mengatakan rencana listing ini merupakan bagian dari transformasi BUMN yang dilakukan oleh kementerian. Diharapkan dengan tercatatnya saham di bursa, perusahaan pelat merah ini akan memiliki fundamental yang lebih baik dan memiliki bisnis yang sustain ke depannya.

“Di pipeline saya ga mau kasih fix-nya, nanti dicari, ada 8-12 yang akan go public. Tapi bukan sekedar go public tapi fundamental dan sustainability harus,” kata Erick dalam pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/2/2021).

(*/red)

Komentar