Jelang Sidang PBB, KKB Papua Terus Tebar Fitnah Padahal Ini 4 Faktanya

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kabupaten Intan Jaya, Aparat hingga warga sipil pun menjadi korban kebengisan KKB Papua.

Setelah melakukan aksi, KKB Papua memutarbalikkan fakta tentang berbagai insiden yang terjadi.

KKB bahkan menuduh TNI-Polri sebagai pelakunya dengan tujuan tak lain untuk menghasut masyarakat dan menyudutkan TNI-Polri jelang sidang umum PBB.

Hal tersebut dipertegas oleh Kepala Penerangan Kogabwihan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa yang memprediksi semua aksi KKB selama sepekan terakhir adalah rekayasa untuk mencari perhatian.

Berikut ini adalah data dan fakta aksi KKB Papua belakangan ini di Papua.

  1. Tembak mati Pedeta
    KKB Papua kembali berulah di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Kali ini korban mereka adalah seorang pendeta bernama Yeremia Zanambani.

“Kejadian terjadi di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Intan Jaya, pada Sabtu (19/09) sekitar pukul 18.00 WIT,” ujar Suriastawa, Minggu (20/09).

Pendeta Yeremia merupakan masyarakat asli Suku Moni yang juga berperan membuat terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Moni.

  • 2.Sedang Cari Perhatian

Suriaswata menegaskan, apa yang dilakukan KKB tidak lain untuk mencari perhatian dunia internasional jelang sidang umum PBB pada 22-29 September 2020.

“Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang umum PBB akhir bulan ini,” ujarnya.

  • 3. Tebar Fitnah / Sebarkan Hoax
    Suriaswata mengecam tindakan KKB yang juga menyebar fitnah melalui medsos dengan menuduhkan pembunuhan terhadap Pendeta Yeremia kepada TNI.

Menurut dia, apa yang dilakukan KKB Papua sudah sangat meresahkan masyarakat.

“Dari sejak tadi pagi, tiga akun mereka mulai menyebarkan berita bohong dengan memutar balikkan fakta.”

“Fitnah mereka di medsos, jelas sudah settingan dan rekayasa untuk menghasut masyarakat sekaligus menyudutkan TNI Polri dan pemerintah menjelang sidang umum PBB,” tegasnya.

  • 4. Sudah Berulah 4 Kali Dalam Seminggu Terakhir
    Dengan kejadian tersebut, maka dalam seminggu terakhir, KKB telah berulah sebanyak empat kali di Intan Jaya.

Sebelum pembunuhan terhadap Pendeta Yeremia, aksi kekejaman KKB di Intan Jaya pada minggu ini di mulai pada Senin (14/09).

Saat itu, dua tukang ojek mengalami luka tembak di lokasi yang sama tapi di waktu yang berdekatan.

Kedua korban bernama Laode Anas (34) yang terkena tembakan di lengan kanan, dan Fatur Rahman (23) yang mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian dahi dan hidung, serta perut menderita luka tembak.

Tiga hari berselang, KKB kembali beraksi di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa dan menyebabkan gugurnya Serka Sahlan dan seorang warga sipil, Bahdawi.

Terakhir, Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa, Pratu Dwi Akbar Utomo gugur setelah mengalami luka tembak.  (kitorangpapuanews)

Komentar