Kalimantan Selatan Posisi Tertinggi, Satgas Covid-19 Update Data Laju Positif Corona, DKI Jakarta Urutan Ke Dua

JurnalPatroliNews – Jakarta, Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menyebut Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi daerah dengan laju insidensi tertinggi, atau laju penularan infeksi virus corona. Pada pekan sebelumnya, daerah dengan laju insidensi tertinggi adalah DKI Jakarta. Kalsel ada di urutan kedua, disusul Maluku Utara.

Namun per data 19 Juli, Kalimantan Selatan menjadi daerah tertinggi dengan laju penularan sebesar 19,7 per seratus ribu penduduk. Pada data terbaru ini, DKI Jakarta ada di tempat kedua dengan rata-rata 17,8 per seratus ribu penduduk.

Di posisi ketiga adalah Bali dengan rata-rata 13 per seratus ribu penduduk.

“Berdasarkan pekan ini, laju insidensi tertinggi Kalimantan Selatan, bukan DKI Jakarta atau Jawa Timur,” kata Dewi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (22/7).

Sementara jika melihat laju insidensi dalam skala kabupaten kota, ada perubahan dari pekan sebelumnya. Sebelumnya Jakarta Pusat menjadi daerah dengan laju insidensi tertinggi.

Namun pada pekan ini laju insidensi tertinggi adalah Kota Jayapura (Papua), disusul Kota Semarang (Jawa Tengah). Sementara itu Jakarta Pusat kini ada di tempat ketiga.

Dewi mengatakan tingginya angka insidensi di Kota Jayapura bisa jadi karena oleh penambahan kasus yang banyak, sementara penduduknya sedikit.

“Peringkat pertamanya adalah Kota Jayapura sampai 59,7 per seratus ribu penduduk, bisa jadi karena penduduknya tidak terlalu banyak tapi penambahan kasusnya banyak di sana,” jelasnya.

Sementara itu, selama empat bulan terakhir beroperasi, Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat mencatat jumlah pasien terinfeksi virus corona yang sembuh hingga hari ini, Rabu (22/7) mencapai 5.036 orang.

Jumlah pasien sembuh tersebut merupakan akumulasi dari pencatatan sejak 23 Maret atau empat bulan sejak beroperasi.

“Rekapitulasi pasien sejak 23 Maret 2020, terdaftar 7.438 orang, pasien sembuh 5.036 orang,” kata Perwira Penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Rabu (22/7).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, sejak 23 Maret juga tercatat ada 3 orang pasien terkait virus corona yang meninggal di Wisma Atlet, dan 178 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit lain.

Sementara data terbaru hingga hari ini, jumlah pasien yang dirawat inap di RSD Wisma Atlet mencapai 1.389 orang, terdiri atas 796 pria dan 593 wanita. Dari jumlah itu, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 1.369 orang, kemudian 20 orang berkategori suspek.

Untuk diketahui, Wisma Atlet yang dulu digunakan sebagai tempat penginapan atlet ASIAN Games 2018 resmi difungsikan menjadi RS Darurat Covid-19 sejak 23 Maret lalu. Rumah sakit darurat ini difungsikan untuk merawat pasien dengan gejala ringan hingga sedang.

Selain di Wisma Atlet, pemerintah juga menyiapkan rumah sakit khusus penanganan pasien Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Aris mengatakan hingga hari ini, ada 58 orang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Pulau Galang.

“Pasien konfirmasi positif 16 orang dan pasien suspek 42 orang,” katanya.

Bekasi Makamkan 231 Jenazah dengan Protap Covid

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi hingga kini setidaknya telah memakamkan sebanyak 231 jenazah dengan prosedur tetap (protap) Covid-19. Dari 231 jenazah yang dikuburkan dengan protap tersebut, 36 merupakan kasus meninggal Covid-19.

“Hingga saat ini kurang lebih sudah 231 Jenazah dimakamkan di TPU Padurenan dengan prosedur covid 19, dan lahan di TPU Padurenan masih banyak tersedia lahan,” demikian keterangan Kepala Bagian Humas Kota Bekasi, Sayekti Rubiyah yang diterima, Rabu.

Ia mengatakan, sebanyak 231 jenazah yang dimakamkan itu menempati area 400 meter persegi lahan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurena, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Area pemulasaraan jenazah Covid-19 di TPU Padurenan diatur dalam Surat Edaran Nomor 469.1/2320/Setda.TU Tentang Pelaksanaan Pemakaman Jenazah pasien Covid-19 di Kota Bekasi. Dari total 12 hektare lahan TPU, area pemakaman khusus untuk jenazah yang dimakamkan dengan protap mengambil 30% lahan TPU atau 400 meter persegi.

Lebih lanjut, Sayekti menyebut bahwa area TPU Padurenan, juga hanya diperuntukkan bagi jenazah khusus warga Bekasi. Jadi, katanya, 231 jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 juga merupakan warga Bekasi.

Sementara itu, merujuk data termutakhir yang dilansir corona.bekasikota.go.id, jumlah kasus positif Covid-19 aktif di Kota Bekasi saat ini berjumlah 12 kasus. Dari jumlah tersebut, kasus meninggal tercatat berjumlah 36 kasus, sementara kasus sembuh sebanyak 443 kasus.

(lk/*/ant)

Komentar