JurnalPatroliNews – Jakarta, Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didesak untuk segera mengakhiri gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD). Salah satu solusinya yakni memecat Jhonny Allen Marbun dan kader-kader lain yang berupaya mendongkel kepengurusan PD melalui kongres luar biasa (KLB) atau cara-cara paksa lainnya.
Dalam keadaan rakyat sedang kesusahan, ditimpa krisis berganda, kesehatan dan ekonomi maupun bencana alam, pengurus dan kader-kader PD di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin segera kembali fokus melakukan kerja-kerja politik.
“Kami sedang sibuk membantu masyarakat yang sedang kesulitan akibat Covid-19, pengangguran, maupun cuaca buruk yang terjadi belakangan ini,” kata Ketua DPD PD Jateng Rinto Subekti, Selasa (23/2/2021).
“Terus terang kami terganggu dengan upaya-upaya pengambilalihan kepemimpinan yang sah ini karena mau tidak mau, perhatian kami jadi teralihkan dan kerja-kerja politik kami yang konkret jadi tertunda,” tegas rinta.
Rinto menyatakan, pengurus dan kader PD di Jateng solid dan loyal terhadap AHY dan DPP PD.
“Supaya tidak berlarut-larut, kader-kader yang mengganggu seperti Jhony Allen Marbun segera dipecat saja,” ucap Rinto.
Hal senada disampaikan Ketua DPD PD DIY, Heri Sebayang.
“Kami di Jogja ini, punya banyak pekerjaan yang konkret untuk membantu meringankan beban masyarakat. Alhamdulillah kami solid dan kompak, jadi isu pengambilalihan kepemimpinan ini sungguh mengganggu,” kata Heri.
“Ketum AHY dan DPP PD harus segera mengambil langkah-langkah tegas supaya masalah ini tidak berkepanjangan. Tidak ada tempat bagi kader-kader yang berkhianat. Pecat saja segera Jhonny Allen Marbun dan konco-konconya,” demikian Heri.
Jateng dan DIY sempat menjadi basis yang kuat bagi PD, tetapi dalam pemilu 2014, PD kehilangan cukup banyak suara di kedua wilayah ini. Namun, dalam Pilkada 2020 lalu, PD memenangkan 80% pilkada yang diikutinya di provinsi ini, mengindikasikan kembalinya dukungan publik bagi PD di Jateng dan DIY.
Pengamat politik Cahyo Seftyono dari Universitas Negeri Semarang mengakui PD kini seksi kembali. Tidak heran jika PD menjadi sasaran akuisisi bagi para petualang yang ingin mengikuti kontestasi politik dengan cara instan.
“Kita lihat konsistensi PD pada isu-isu yang berpihak pada rakyat seperti menolak RUU Ciptaker, RUU Minerba, dan RUU HIP,” kata Cahyo.
“Selain itu, kerja-kerja politik riil PD seperti membantu masyarakat dan tenaga kesehatan yang terdampak Covid-19, juga dirasakan oleh masyarakat. Tidak heran jika PD kini mulai menuai simpati publik, tercermin dari elektabilitas partai maupun ketumnya yang menunjukan tren naik dalam berbagai survei,” ujar Cahyo.
Cahyo mengingatkan makin tinggi pohonnya, makin kencang anginnya. “PD memang harus tegas membersihkan diri dari anasir-anasir yang mengganggu agar makin kompak dan solid menghadapi potensi-potensi gangguan eksternal dikemudian hari,” kata Cahyo.
(*/lk)
Komentar