Kapan Rakyat Bisa Beraktivitas dengan Tenang Lagi? Gelombang Kedua Covid-19 RI ‘Diramal’ Baru Kelar September!

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Pandemi virus corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) semakin menggila di Indonesia. Dalam beberapa waktu terakhir, rekor kasus positif baru tercipta hampir setiap hari.

Per 15 Juli 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah pasien positif corona mencapai 2.726.803 orang. Bertambah 56.757 (2,13%) orang dari hari sebelumya, rekor penambahan kasus harian tertinggi di Tanah Air.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien baru bertambah 37.407 orang per hari. Melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan rerata dua pekan sebelumnya yaitu 17.697 orang setiap harinya.

Sementara laju pertumbuhan kasus harian dalam 14 hari terakhir rata-rata di 1,54% per hari. Naik tajam dibandingkan rata-rata dua minggu sebelumnya yakni 0,87% per hari.

Kali ini, pandemi virus corona benar-benar mencoreng wajah Indonesia di hadapan dunia. Tambahan 56.757 orang dalam sehari adalah yang tertinggi di dunia. Di bawah Indonesia ada Brasil (52.789 orang), Inggris (48.553 orang), India (39.072 orang), dan Amerika Serikat (36.674 orang).

Tidak hanya kasus positif, angka kasus aktif di Indonesia juga semakin tinggi. Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri. Data ini menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan di suatu negara.

Per 15 Juli 2021, jumlah kasus aktif di Indonesia adalah 480.199 orang. Secara global, Indonesia berada di peringkat kelima.

Bahkan kasus aktif di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia, sudah lebih tinggi dari India. Bisa dibayangkan bagaimana beratnya beban yang ditanggung oleh para tenaga kesehatan yang bekerja keras pagi-siang-sore-malam-pagi.

Sampai kapan Indonesia seperti ini? Kapan pandemi bisa terkendali? Kapan rakyat bisa beraktivitas dengan tenang lagi?

Tirta Citradi, Ekonom MNC Sekuritas, memperkirakan tambahan kasus harian bisa tinggi jika pemerintah tetap menggenjot tes. Semakin banyak tes, maka kasus positif yang selama ini tersimpan di bawah karpet akan terungkap ke permukaan.

“Gelombang kedua serangan virus corona sepertinya belum akan berakhir hingga pertengahan September 2021. Jika skenario itu terjadi, maka kasus kumulatif akan melampaui 5,42 juta pada pekan kedua September 2021. Ini adalah skenario upper-trend,” tulis Tirta dalam risetnya.

Sementara dalam skenario yang lebih moderat (base case), puncak kasus akan terjadi pada pekan kedua Juli 2021 yaitu sekarang. Setelah ini, kasus akan mulai melambat meski masih tinggi. Gelombang serangan kedua akan selesai pada pertengahan September dengan kasus kumulatif di kisaran 3,91 juta orang.

Namun bukan berarti tidak ada kabar baik. Helmi Arman, Ekonom Citi, melihat laju vaksinasi anti-virus corona sudah berada di jalur meningkat. Jika ini dipertahankan, bahkan ditingkatkan, maka Indonesia akan lebih cepat mencapai kekebalan kolektif (herd immunity).

Mengutip catatan Our World in Data, vaksinasi di Indonesia terakselerasi dengan cepat sejak pekan keempat Juni. Per 14 Juli, rata-rata tujuh harian vaksinasi ada di 862.482 dosis/hari.

“Kami memperkirakan rata-rata vaksinasi selama semester II-2021 sebanyak 800.000 dosis/hari, naik dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 500.000 dosis/hari. Ini akan membuat vaksinasi di seluruh kota besar akan selesai pada awal kuartal IV-2021 atau bahkan akhir kuartal III-2021. Lebih cepat dari proyeksi sebelumnya yaitu akhir kuartal IV-2021,” sebut Helmi dalam risetnya.

(*/lk)

Komentar