Kapolri: Djoko Tjandra Licik dan Sangat Pandai

JurnalPatroliNews – Jakarta – Terpidana kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra akhirnya berhasil ditangkap setelah 11 tahun buron. Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan Djoko Tjandra merupakan sosok yang licik dan pandai.

“Djoko Tjandra ini memang licik dan sangat pandai,” kata Idham dalam keterangan tertulis, Jumat (31/7/2020).

Idham mengatakan, terpidana yang divonis 2 tahun ini kerap berpindah-pindah tempat. Karena itu sebelum berhasil ditangkap, keberadaan Djoko Tjandra sulit diketahui.

“Dia kerap berpindah-pindah tempat. Tapi, alhamdulillah berkat kesabaran dan kerja keras tim Djoko Tjandra berhasil diamankan,” ungkap mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Idham pun menceritakan, proses penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia. Dia mengatakan, hal itu bermula dari perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencari sekaligus menangkap Djoko Tjandra dua pekan lalu.

“Perintah itu kemudian kami laksanakan. Kita bentuk tim kecil karena infonya yang bersangkutan berada di Malaysia,” tutur Idham.

Setelah tim terbentuk, Polri langsung mengirimkan surat kepada kepolisian Malaysia. Surat tersebut berisi permintaan kerja sama antara police to police untuk menangkap Djoko Tjandra yang saat itu terdeteksi berada di Kuala Lumpur, Malaysia.

Proses kerja sama dan kerja keras tim pun membuahkan hasil. Pada Kamis (30/7) kemarin, Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang didampingi Kadiv Propam Polri Irjen Pol Sigit berhasil menangkap Djoko Tjandra di Malaysia.

Selanjutnya, kata Idham, Djoko Tjandra akan menjalani proses hukum di kepolisian. Nantinya, Polri akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung, mengingat Djoko Tjandra seharusnya dieksekusi untuk menjalani hukumannya sesuai putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

“Proses untuk Djoko Tjandra sendiri, tentunya ada proses di Kejaksaan yang tentunya akan ditindaklanjuti. Kami juga akan berkoodinasi dengan KPK,” katanya.

Lebih lanjut, Idham menegaskan, proses hukum Djoko Tjandra pun akan terbuka, transparan dan tidak ditutup-tutupi. Dia mengatakan siapapun yang terlibat dalam pelarian Djoko Tjandra akan disikat dan diproses hukum. Hal ini juga sebagai upaya bersih-bersih Polri terhadap oknum nakal.

“Sekali lagi ini bentuk komitmen kami. Kami akan transparan, objektif, untuk usut tuntas apa yang terjadi,” tegas jenderal bintang empat ini.

(dtk)

Komentar