Kasus Mafia Tanah Semangkin Bias Kini Saling Tuding, Ini Penjelasan Dino Patti Djalal

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Perseteruan antara mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal dengan Fredy Kusnadi terkait kasus mafia tanah akhirnya bias.  Saat ini, Dino menuding Fredy mencitrakan diri sebagai korban.

“Tapi sekarang kan Freddy mencoba berkelit ya kemudian segala macem. Apa namanya dia malah mencitrakan diri sebagai victim, orang miskin,” ujar Dino Patti Djalal, kepada rekan media di Mayapada Tower, Jakarta, Selasa (16/02).

Dino menegaskan tidak pernah menjual rumah ibunya. Dia juga menyebut Fredy tidak pernah bertemu dengan keluarganya.

“Rumah Ibu saya yang nggak pernah dijual. Dia (Fredy) nggak pernah ketemu dengan keluarga saya manapun, tahu-tahu beralih nama ke dia. Itu hitam di atas putih,” tegas Dino.

Dino Patti Djalal pun meminta publik untuk berhati-hati dengan psychological war. Dia meyakini Fredy dilindungi oleh oknum tertentu.

“Jadi hati-hati sekarang ada namanya pshywar tau kan? Phsycologic war, dan saya yakin dalang-dalang itu benar-benar backing dia,” jelasnya.

“Makanya sekarang nyerang saya, nyerang pribadi saya. Benar-benar ada usaha yang kuat untuk apa namanya, dengan apa, mengalihkan dari isu sebenarnya. Itu sudah ada kejahatan,” lanjutnya.

Seperti diketahui, polisi masih mengusut kasus mafia tanah yang menimpa Ibunda Dino Patti Djalal. Sejauh ini Polda Metro Jaya telah menerima tiga laporan polisi dari keluarga Dino Patti Djalal terkait mafia tanah. Laporan itu masing-masing dilayangkan pada April 2020, November 2020, dan Januari 2021.

Pada laporan pertama pelaku melancarkan aksinya dengan cara menawar akan membeli tanah korban. Pada saat itulah pelaku meminjam sertifikat yang kemudian beralih kepemilikan dengan menggunakan KTP palsu.

Terkait laporan pertama, polisi telah mengamankan 5 tersangka. Satu tersangka baru diamankan Polda Metro Jaya pagi tadi.

“Untuk kasus ini sudah tersangka sudah kita amankan. Terakhir subuh tadi ada tersangka yang kita amankan dan ini sudah berjalan. Total semuanya ada 5 tersangka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/2).

(***/Bn)

Komentar