Kemenhan Akui Rencana Utang ke Luar negeri Rp 1.760 Triliun untuk Beli Alutsista

JurnalPatroliNews – Kementerian Pertahanan RI membenarkan adanya rencana memenuhi kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan atau alpalhankam dengan cara meminjam dana dari luar negeri.

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan Mayjen Rodon Pedrason menyampaikan, rencana peminjaman uang tersebut tidak akan sampai membebani negara.

“Memang ada (rencana meminjam uang), tapi di pastikan tidak membebankan keuangan negara, sebab akan di cicil sesuai dengan alokasi budget pertahun,” kata Rodon kepada wartawan, Sabtu (29/5/2021).

Rodon menambahkan, nantinya negara yang memberikan pinjaman kepada Indonesia akan memberikan pinjaman dengan tenor sampai dengan 28 tahun dan tak lupa juga bunga yang kurang dari satu persen.

“Negara-negara yang berikan pinjaman dengan tenor sampai dengan 28 tahun dan bunga yang kurang dari 1 persen,” tuturnya.

Sementara itu lebih lanjut Rodon menjelaskan, kalau rancangan Perpres soal pemenuhan Alpalhankam sejauh ini masih dalam pembahasan.

Pinjam Uang Luar Negeri

Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie membeberkan rencana peraturan presiden (perpres) terkait pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI tahun 2020-2024.

Untuk pemenuhan alpalhankam, pemerintah meminjam dana dari luar negeri senilai USD 124.995.000.000 atau sekitar Rp 1.760 triliun.

Rencana perpres itu beredar di kalangan media. Pihak Kemhan sendiri belum berbicara soal adanya rencana perpres tersebut.

Connie menuturkan, perpres itu merupakan tindak lanjut dari rencana strategis (renstra) khusus 2020-2024.

“Maksudnya adalah ini dokumen namanya dokumen pengadaan khusus,” kata Connie saat diskusi dalam akun YouTube Akbar Faisal Uncensored yang dikutip Suara.com, Jumat (28/5/2021).

Connie yang sudah terjun lama dalam dunia pertahanan agak kaget karena baru melihat rencana perpres yang begitu detil merincikan anggaran alpalhankam.

(sc)

Komentar