Kisah Dua Wartawati PWI Penakluk Gunung Tertinggi Binaiya Di Maluku

Menurut penuturan Onaria, jalur Gunung Binaiya benar-benar menguras tenaga maupun mental untuk satu puncak naik hingga yang tertinggi dan harus turun ke dasar lembahnya lebih dulu, baru lanjut puncak yang lain. 

Kesembilam puncak Gunung Binaiya itu adalah, Pulehata, Aimoto, Teleuna, Manukupa, Isilali, Bintang, Nasapeha, Saliawele dan Binaiya. 

Sedangkan pos-pos yang harus dilalui para pendaki yakni, Yamhitala (shelter dan sungai), Aimoto (shelter dan sungai), High camp (shelter), Isilali (shelter, tampungan air), Nasapeha (tampungan air) dan Waifuku (tampungan air)

Gunung ini memiliki jalur yang beragam, mulai dari ladang penduduk, hutan tropis berbatu putih, hutan lumut dan setelah pos 4, akan banyak ditemukan bebatuan hitam tajam mirip dengan batu karang.

“Yang membuat putus asa adalah saat sudah dekat dengan puncak, pepohonan sudah tidak ada, bebatuan besar menjulang tinggi, juga beberapa tebing yang harus kami susuri. Kami terkecoh dengan puncak tinggi di depan mata, setelah sudah dekat, ternyata bukan itu puncak tertingginya, dan hampir saja membuat kami putus asa,” tutur Yanni Krishnayanni.

“Hutan-hutannya memang masih sangat asri, banyak burung beraneka warna sempat kami lihat, ada yang merah, ada yang kuning dan dengan beberapa suara berlainan, yang sempat menghibur adalah 2 hutan lumut yang ada di Gunung Binaiya ini, teduh, asri, bersih dan seperti rumah para liliput,” imbuh Onaria Fransisca. 

Komentar