Jurnalpatrolinews – Beirut : Kota Al-Sqaylabiyeh di barat Hama menjadi saksi pelettakan batu pertama untuk Gereja Hagia Sophia simbolis, yang akan menjadi replika katedral induk Hagia Sophia di Turki.
Upacara tersebut dihadiri para pejabat Suriah dan Rusia, selain tokoh agama dari masyarakat di wilayah tersebut.
“ Selama masa pemerintahan Presiden Bashar Hafez Al-Assad, Presiden Republik Arab Suriah, restu dari Uskup Hama dan bawahannya Nikolaos Ba’albaki dan restu dari Federasi Rusia diwakili oleh komandan pasukan Rusia yang beroperasi di Republik Arab Suriah, Jenderal Alexander Yuryevich Chaiko, peletakan batu fondasi Gereja Hagia Sophia, pengantar Dari Nabel Shafiq Al-Abdullah, atas otoritas para martir Sqaylabiyeh, Suriah, dan sekutunya, dan penghormatan kepada Hagia Agung Sophia.
Langkah ini didukung dan diberkati oleh para pemimpin agama Kristen Ortodoks di Suriah dan Rusia, dan mereka menganggapnya sebagai langkah solidaritas dengan ibu Gereja Hagia Sophia, dan jaminan bahwa Presiden Turki tidak akan dapat menghapus fitur-fitur dari ini berdampak global pada daftar UNESCO, yang memainkan peran sentral dalam sejarah Kristen selama 1500 tahun. ”
Juli lalu, sebuah tindakan yang memicu kritik agama dan politik internasional, Mahkamah Agung Administratif di Turki membatalkan keputusan pemerintah yang dikeluarkan oleh negara Turki modern pada tahun 1934 untuk mengubah Hagia Sophia dari masjid menjadi museum, berdasarkan apa yang dijelaskan oleh sejarah. dokumen yang mengkonfirmasikan pembelian oleh Sultan Mehmed sang Penakluk gedung Hagia Sophia sebelum diubah menjadi masjid.
Komentar