Kronologis Insiden, KSAL: KRI Nanggala-402 Sudah 17 Kali Latihan Penembakan Torpedo

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menyampaikan kronologi insiden KRI Nanggala-402. Yudo menyatakan kapal KRI Nanggala sudah sering melaksanakan latihan perang dengan menembakkan torpedo.

“Dapat dikatakan bahwa KRI Nanggala 402 sudah sering dan terbiasa melaksanakan penembakkan torpedo SUT, baik kapala perang maupun kapala latihan dengan berbagai sasaran, baik kapal-kapal permukaan maupun target latihan lainnya,” kata Yudo dalam rapat bersama Komisi I, Kamis (6/5/2021).

Yudo menyebut KRI Nanggala sudah melaksanakan 17 kali latihan penembakan torpedo. Hal itu terhitung sejak pertama kali beroperasi hingga tenggelam.

“Kami laporkan bahwa riwayat KRI Nanggala mulai awal sampai akhir kemarin sudah melaksanakan latihan penembakan torpedo SUT baik kapala latihan maupun kapala perang sudah 17 kali dan 2 kali melaksanakan penembakan kepala perang mengenai sasaran dan sasaran tenggelam,” ujarnya.

Yudo juga menyampaikan KRI Nanggala telah mengikuti latihan Gladi Tugas Tempur Pangkalan (Glagaspur) tingkat 1 dan 2 pada Juli-Agustus 2020 lalu. Hal itu kemudian menjadi syarat bagi kapal untuk melanjutkan latihan di tingkat berikutnya. Sehingga, kata Yudo, latihan KRI Nanggala kemarin dalam kondisi layak.

“Sehingga dari sisi kesiapan latihan, KRI Nanggala masih layak untuk melaksanakan latihan karena sudah diuji, sudah ditugas tempur tingkat 1 maupun tingkat 2,” ucapnya.

Lebih lanjut, Yudo menyebut KRI Nanggala rutin menjalani pemeliharaan. Setelah KRI Nanggala menjalani perawatan overhaul di Korea Selatan pada 2012, kapal itu selalu mengikuti proses pemeliharaan tingkat menengah setiap tahunnya.

Diketahui, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam pada Minggu (25/4) usai sempat dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021). Sebanyak 53 awak KRI Nanggala dinyatakan gugur.

(*/lk)

Komentar