‘MAKI’ Siap Pelajari Kabar Dugaan Korupsi Di PUPR Kab. Bogor

JurnalPatroliNews – BOGOR,–  Maraknya peroyek infrastruktur amburadul di Kabupaten Bogor kian meresahkan masyarakat dan merugikan keuangan Negara. Hal ini membuat Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman angkat bicara.

Menurut Boyamin pihaknya sedang mempelajari dugaan penyelewengan dana APBD Kabupaten bogor, melalui pembangunan infrastrukrur yang senter terdengar tersebut. “Iya kami akan mempelajari dulu,” ringkasnya Kepada Jurnal Patroli News via pesan Whatsapp, sabtu (5/12/2020)

Sementara Berdasarkan pantauan Jurnal Patroli News dilapangan, terbukti sejak tahun 2019 puluhan ruas jalan terpantau rusak parah. Padahal masih dalam hitungan bulan dibangun. Diantaranya Jalan Raya Cicangkal Maloko di Kecamatan Rumpin,  Ruas Jalan Janala dan masih banyak ruas jalan lainnya.

Tak hanya pembangunan jalan raya pembangunan irigasi juga terlihat sangat parah. Sebagai contoh ada puluhan irigasi yang dibangun terlihat mengurangi volume pekerjaan. Bahkan tahun 2020 ini saja masih ada irigasi yang dibangun tanpa pondasi. Salah satunya adalah pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) Kali Coblong beralamat di Kandang Roda, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong.

Pembangunan Jalan Raya Pabangbon Leuwiliang Dengan Anggaran 10.3 Milyar Menggunakan Molen

Tak sampai disitu pada tahun 2020 ini saja masyarakat  Kabupaten Bogor, sempat dihebohkan menyaksikan pembangunan ruas Jalan Raya Pabangbon  – Cibarengkok di Kecamatan Leuwiliang. Warga sangat kecewa atas pembangunan jalan raya dikampung mereka itu, lantaran dikerjakan menggunakan molen kecil dan cangkul padahal dianggarkan 10 milyar lebih. Ironisnya pada RAB harus dibangun dengan material bahan semen dengan kwalitas yang sudah ditentukan dan diolah harus dengan mobil truck ready mix batcing plant.  “Kami sangat kecewa. Masa dikerjakan pake molen kecil, seperti membuat saung aja,” ungkap Jajang, warga setempat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor, Soebiantoro terkesan tertutup dalam masalah ini. Dia enggan memberikan keterangan terhadap wartawan saat dimintai keterangannya.

Bahkan hingga berita ini ditayangkan Jurnal Patroli News belum mendapatkan jawabannya meski sudah berkali – kali dihubungi via pesan Whatsapp.

(Roni Faslah)

Komentar