Ma’ruf: Banyak Pihak Pertentangkan Pancasila dan Agama

JurnalPatroliNews – Jakarta, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyinggung pihak-pihak yang mempertentangkan ajaran agama dan Pancasila sejak Indonesia merdeka sampai saat ini.

“Banyak pihak yang berupaya mempertentangkan antara Pancasila dengan ajaran agama. Sampai saat ini pun upaya-upaya seperti itu masih terus terjadi,” kata Ma’ruf dalam acara Simposium Nasional Studi dan Relasi Lintas Agama Berparadigma Pancasila yang disiarkan di Kanal Youtube BPIP RI, Kamis (10/9).

Ma’ruf menjelaskan, pelbagai nilai yang terkandung dalam ajaran Pancasila sama sekali tak bertentangan dengan ajaran agama mana pun yang diakui di Indonesia.

Terlebih lagi, lanjut dia, Pancasila merupakan ideologi yang sudah final karena memiliki nilai yang menyatukan seluruh keragaman di Indonesia.

Ia menegaskan bahwa Pancasila dan NKRI sudah menjadi suatu kesepakatan bersama bagi Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila dan NKRI tidak boleh diganti dengan ideologi atau sistem pemerintahan lain oleh pihak tertentu di Indonesia.

“Upaya penggantian tersebut berarti menyalahi kesepakatan nasional,” kata dia.

Mantan Rais Aam PBNU itu menegaskan, pihak-pihak yang masih mempermasalahkan ajaran agama dan Pancasila justru memiliki pemahaman yang keliru.

Menurutnya, pihak-pihak yang masih mempertentangkan Pancasila dan ajaran agama tak akan pernah membuahkan hasil.

“Orang yang masih mempertentangkan antara Pancasila dan agama termasuk mispersepsi. Bisa saja mispersepsi dari pemahaman agamanya atau dari pemahaman Pancasilanya,” ucapnya.

Belakangan, isu soal negara Pancasila mencuat ke publik usai pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani tentang negara Pancasila di Sumatra Barat.

Puan berharap Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.

Ketua DPR RI itu tak menjelaskan lebih lanjut maksud negara Pancasila. Namun pernyataan itu berujung polemik dan menuai kritik dari partai lain.

Partai Demokrat menilai ucapan Puan menjadi bukti Pancasila hanya dipakai PDIP sebagai alat untuk menakuti lawan politiknya.

(cnn)

Komentar