Media Asing Sebut Perwira TNI AL Minta Uang Rp5,4 M untuk Bebaskan Kapal Tanker Berbendera Panama, Panglima TNI: Saya Akan Periksa Dan Selidiki!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Santernya isu dari pemberitaan Media luar Negeri, bahwa ada Perwira TNI Angkatan Laut, dituduh meminta dana suap sebesar US$375 ribu atau setara Rp5,4 miliar, telah menarik perhatian Jenderal Andika Perkasa, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Panglima TNI, mengatakan, sedang menyelidiki laporan Reuters, terkait Perwira Angkatan Laut yang meminta dana sogokan, untuk melepaskan sebuah kapal Tanker bahan bakar, yang ditahan pekan lalu, karena dicurigai berlabuh secara ilegal di perairan Indonesia.

“Sangat memalukan jika itu benar terjadi,” ujar Jenderal Andika, di acara Shangri-La Dialogue, KTT keamanan tertinggi Asia, di Singapura, Jumat (10/6/22).

“Saya berjanji akan melakukan pemeriksaan dan melakukan penyelidikan,” lanjutnya.

Ia meminta, siapa pun yang memiliki informasi lebih banyak, untuk segera melapor, demikian dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Laksda TNI Arsyad Abdullah, Komandan Armada Angkatan Laut Indonesia untuk wilayah tersebut, menyatakan kepada Media, bahwa tidak ada pembayaran dana sogokan. Ia juga menyebut, kapal yang disita, yakni Nord Joy, masih ditahan dalam proses Penyelidikan.

“Mengenai laporan di Media, bahwa seorang Tentara Angkatan Laut, meminta US$375.000, ini tidak benar,” ucapnya, pada Konferensi Pers, yang diadakan di atas kapal Nord Joy.

Ia bahkan menerangkan, Angkatan Laut telah menyerahkan surat-surat Hukum, yang berkaitan dengan penahanan Nord Joy, kepada Jaksa Wilayah di Batam.

Diketahui, Nord Joy adalah kapal Tanker bahan bakar, yang dicegat oleh Personel Angkatan Laut bersenjata, pada 30 Mei yang lalu, saat berlabuh di perairan Indonesia, di sebelah timur Selat Singapura, yang merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di Dunia.

Nord Joy sendiri, merupakan kapal berbendera Panama, dengan panjang 183 meter. Kapal Tanker ini, memiliki Kapasitas besar dan dapat membawa hingga 350 ribu barel bahan bakar. Hingga saat ini, belum diketahui siapa pemilik kapal yang ditahan tersebut.

Komentar