Melukai Keadaban, Romo Benny Prihatin Atas Tindakan Kejahatan yang menghilangkan Nyawa Manusia di Sigi

JurnalPatroliNews – Jakarta, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo  turut prihatin atas tindakan kejahatan yang menghilangkan nyawa manusia di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Jumat (27/11). Pembunuhan ini sangat mengusik rasa kemanusiaan.

“Tindakkan pembunuhan  keluarga  di Sigi adalah tindakkan yang melukai keadaban kemanusiaan karena tindakkan  di luar kemanusiaan dan menghancurkan nilai-nilai  keadaban,” Ujar Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny di Jakarta, Sabtu (28/11)

Menurut dia, peristiwa kekerasan berujung hilangnya nyawa sungguh satu perbuatan yang memprihatinkan dan jauh dari ajaran agama apa pun, Tindakkan Keji dan kebiadaban harus segera dihentikan demi menjaga keutuhan hidup berbangsa dan bernegara.

“Negara harus hadir untuk memberi jaminan rasa aman bagi masyarakat dan  menjaga keutuhan Wilayah,” ungkapnya.

BACA JUGA: Sadis!, Sekeluarga di Sigi Tewas Dibunuh, Kapolda Sulteng : Pelaku DPO MIT

Lanjutnya, Tindakkan teror melukai rasa kemanusiaan dan menghancurkan keadaban kemanusiaan karena tindakan mengingkari rasa Ketuhan, Tindakkan teror di Sigi harus segera di usut tuntas dan perlakukan proses dalam ranah hukum

” Kita berharap aparat keamanan segera menghentikan aksi teror di kawasan Poso agar masyarakat mendapatkan rasa damai dan aman,” Imbuhnya.

“Kami menyampaikan rasa prihatin dan duka yang mendalam atas peristiwa ini,” Pungkas Romo Benny.

Polisi sebelumnya menduga kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berada di balik pembunuhan.

Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso membenarkan bahwa peristiwa itu telah beredar di media sosial Facebook. Namun, dia menegaskan tidak ada gereja yang dibakar dalam peristiwa itu.

“Iya benar ada laporan kejadian beredar di Facebook. Cuma perlu diluruskan bahwa di antara yang dibakar tidak ada gereja,” kata Irjen Rakhman Baso, Sabtu (28/11).

Menurut Rakman Baso, yang menjadi objek pembakaran oleh sekelompok orang tak dikenal hanyalah rumah yang biasa dijadikan tempat pelayanan umat. Dia kembali menegaskan bahwa yang dibakar bukan bangunan gereja,

(*/lk)

Komentar