Menjawab Keinginan Puan Maharani, PBNU : Istiqlal Sejak Awal, Usung Kerukunan dan Perancangnya Nonmuslim

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bicara mengenai pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani yang ingin Masjid Istiqlal terbuka untuk semua agama. PBNU mengatakan sejak awal Masjid Istiqlal dibangun dengan mengusung semangat kemerdekaan dan kerukunan.

“Masjid Istiqlal sejak awal didirikan memang mengusung semangat kemerdekaan sekaligus mencerminkan kerukunan,” kata Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini kepada wartawan, Sabtu (13/3/2021).

Helmy mengatakan Masjid Istiqlal sendiri dirancang oleh seorang nonmuslim. Perancang Masjid Istiqlal yang dimaksudnya adalah Federik Silaban.

“Bahkan kita tahu bahwa masjid tersebut dirancang oleh Federik Silaban, yang merupakan seorang nonmuslim,” ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan khazanah Islam, nonmuslim diperbolehkan masuk ke masjid. Namun kedatangan nonmuslim harus tetap menjunjung tinggi etika dan saling menghormati antarumat beragama.

“Dalam khazanah Islam, di kitab-kitab fikih kita juga melihat banyak Ulama membolehkan seorang nonmuslim masuk masjid. Tentu dengan koridor tetap menjunjung tinggi etika untuk menghargai dan saling menghormati antarumat beragama,” ucapnya.

Selain itu, Helmy menilai Indonesia memiliki watak keterbukaan dan toleransi. Ia menilai rumah ibadah di Tanah Air sudah menerapkan sikap keterbukaan.

“Watak keterbukaan adalah ciri Islam dan ciri bangsa Indonesia. Maka, bukan saja soal Masjid Istiqlal, namun sebagai bentuk sikap toleransi, rumah-rumah ibadah antaragama di Indonesia saya rasa selama ini sudah menerapkan keterbukaan,” ucapnya.

“Inilah bagian dari apa yang disebut sebagai implementasi ukhuwwah wathoniyah (persaudaraan antariman) dan ukhuwwah insaniyyah (persaudaraan sesama anak manusia),” sambungnya.

Puan Maharani sebelumnya berharap Masjid Istiqlal terbuka untuk semua umat beragama. Puan Maharani berharap Masjid Istiqlal menjadi wajah bagi umat nonmuslim mempelajari Islam Indonesia yang moderat dan cinta toleransi serta perdamaian.

“Tidak hanya umat Islam yang boleh datang ke Istiqlal. Semua umat beragama harus boleh datang ke istiqlal untuk melihat bahwa Indonesia punya masjid indah dan terisi dengan kajian Islam yang moderat,” kata Puan seperti dikutip dari rekan media, Jumat (12/3).

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar angkat bicara terkait penuturan Puan. Ia menegaskan Istiqlal terbuka terhadap nonmuslim sejak dahulu.

“Sebenarnya itu sudah terlaksana semenjak saya menjadi imam besar, 2016. Sebelum pandemi, itu ada 300 turis datang dalam sehari. Kami mencontoh Masjid Nabawi di Madinah, kan seperti itu juga,” kata Nasaruddin.

(*/red)

Komentar