Mutasi Di Tubuh Polri, Arman Depari Jenderal Pemburu Gembong Narkoba, Pensiun!

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Rekam jejak panjang Irjen Pol Arman Depari sebagai penakluk sindikat narkoba bakal berakhir. Jenderal kelahiran Berastagi, Karo, Sumatera Utara itu dimutasi dari Deputi Biang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) menjelang masa purnatugas (pensiun).

Mutasi jabatan tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Jenderal Pol Idham Azis Nomor: ST/2557/IX/KEP./2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polri. Telegram tertanggal 1 September 2020 tersebut diteken Asisten SDM Kapolri Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan.

“Ya benar. Mutasi dalam rangka tour of duty dan tour of area serta penyegaran organisasi,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, Rabu (2/9/2020).

Telegram tersebut memuat nama 6 jenderal dan 10 komisaris besar (kombes) yang memasuki masa pensiun. Arman Depari termasuk di antaranya. Dia ditarik sebagai Pati Bareskrim Polri

Di lingkungan Polri, nama Arman lekat dengan pemberantasan narkoba. Sejumlah kasus kakap pernah ditangani polisi berambut gondrong ini.

Paling anyar yakni pengungkapan narkoba dari Medan menuju Jakarta. Depari dan anak buahnya menghentikan truk di Bekasi yang ternyata memuat 49 kilogram sabu.

Jauh sebelumnya dia juga terlibat dalam penggerebekan sindikat narkoba internasional di Pluit, Jakarta Utara. Ketika itu 280 kg lebih sabu-sabu disita. Seorang gembong narkoba asal Taiwan ditembak mati dalam peristiwa itu.

Arman menghabiskan masa kecil dan remajanya di tanah kelahiran sebelum melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) lulusan 1985. Karier Kepolisian Arman dimulai dengan ditugaskan sebagai Danton Patroli Kota (Sabhara Polri) Polda Metro Jaya.

Kariernya terus naik hingga menjadi Direktur IV Narkoba Mabes Polri pada 2009. Selanjutnya dia ditunjuk menjadi Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) dan diangkat menjadi Direktur Pemberantasan BNN dan menyandang bintang dua.

Di masa akhir karier kepolisian, Arman kembali diberikan tugas penting. Namun kali ini bukan di bidang reserse ataupun narkoba. Menteri BUMN Erick Thohir memberi kepercayaan untuk menjadi komisaris PT Pelindo I (Persero).

Komentar