Nakes, Ketersediaan Obat dan Kendala Sistim Adm Jadi Catatan Kunjungan Ketua DPRD Kab. Bogor Ke RS di Botim

JurnalPatroliNews – Cileungsi Ketua DRPD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto melakukan kunjungan ke Rumah Sakit (RS) di Cileungsi, Bogor Timur (Botim). Dua RS yang dikunjungi, Mary dan MH Thamrin guna memonitoring, mengevaluasi serta melihat langsung penanganan pasien Covid-19.

Ketua dewan datang besama Wakil Ketua Agus Salim, Ketua Komisi IV Muad Khalim, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Renaldi, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bambang. Hadir juga, pejabat Muspika Kecamatan Cileungsi. Kehadiran pejabat tersebut, menampung keluhan yang menjadi hambatan dalam penanganan pasien virus mematikan itu.

Rudy melihat, yang menjadi beban rumah sakit saat ini, terbatasnya sumber daya manusia bidang kesehatan. Hal itu disebabkan karena banyak tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar covid. Ketersediaan obat dan sistem administrasi di pemerintahan terkait BPJS dan kementrian kesehatan juga menjadi kendala.

“Mudah-mudahan proses administrasi ini bisa lebih mudah sehingga cash flow keuangan rumah sakit bisa berjalan dengan baik. Sehingga rumah sakit bisa memberikan pelayanan yang prima.” kata Ketua DPRD, Rudy Susmanto didampingi Ketua Komisi IV Muad Khalim di RS Thamrin, Kamis (1/7).

Lanjut dia, menipisnya obat anti virus, oksigen dan lainnya, akan dikoordinasikan bersama Bupati Bogor. Karena selain kunjungan ke Botim, ada juga tim yang berkunjung ke beberapa wilayah di Kabupaten Bogor.

“Pak Kapolres dan Dandim Bogor serta Bupati dan Wakil Bupati juga jalan. Nanti hasil kunjungan berupa saran dan masukan dari kegiatan yang kita laksanakan, akan dipadukan dengan harapan, dapat meringankan beban rumah sakit dan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.” lanjutnya.

Ditambahkan, semua institusi yang bergerak di bidang kesehatan harus berupaya melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan dari segi kesehatan. “Penanganan covid ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah tapi tanggungjawab kita bersama.” tambahnya.

Sementara itu, Direktur RS MH Thamrin Cileungsi, Dr Mastika Talib mengatakan, pihaknya telah memberi pelayanan maksimal sesuai kemampuan. Namun peningkatan pasien covid-19 yang signifikan, pelayanan mengalami kendala karena nakes banyak yang terpapar.

Kehadiran anggota dewan beserta SKPD terkait, menampung aspirasi dan akan menjembatani kepada pemerintah daerah untuk dicarikan solusi, sangat diharapkan.

“Kami juga kekurangan logistik obat-obatan yang susah didapatkan karena kosong semisal anti virus, anti biotik dan oksigen,” tegas Mastika.

Disingnggung kelancaran klaim pembayaran tagihan pasien covid-19 ke pemerintah, diharapkan wakil rakyat dapat membantu. Dengan kelancaran pembayaran pelayanan rumah sakit akan lebih ditingkatkan.

“Harapannya, kendala dan kesulitan kami bisa dibantu karena memang rumah sakit sudah kewalahan. Rumah sakit yang tadinya menjadi benteng terakhir, sekarang menjadi garda terdepan, karena grafik pasien covid yang semakin meningkat,” pungakasnya.

(*/lk)

Komentar