Nasib Kolonel TNI AL Setahun Usai Kejadian Langka Jokowi di Istana

JurnalPatroliNews – Jakarta : Pada 17 Agustus 2019, terjadi sebuah peristiwa langka di Istana Negara. Untuk pertama kalinya seorang Presiden Indonesia, turun ke lapangan upacara hanya untuk bersalaman dengan komandan upacara.

Peristiwa langka itu berlangsung beberapa saat setelah upacara Hari Kemerdekaan RI 74 usai digelar. Presiden Joko Widodo, tiba-tiba turun dari podium dan langsung berjalan menuju ke lapangan.

Dia menghampiri komandan upacara yang tak lain adalah prajurit militer Tentara Nasional Indonesia dari TNI Angkatan Laut, yakni Kolonel Laut (P) Hariyo Poernomo.

Saat itu Kolonel Hariyo tampak sedikit gugup atas aksi Jokowi itu. Terlihat lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1997 sedikit panik ketika harus memasukan pedang pora ke dalam sarungnya.

Nah, setahun lebih peristiwa itu berlalu. Bagaimana ya kabar Kolonel kelahiran Jakarta itu sekarang?.

Dari informasi yang dihimpun VIVA Militer, Jumat (19/02/2021), pasca kejadian unik dan langka itu, ternyata Kolonel Hariyo bernasib sangat baik.

Bagaimana tidak, 52 hari setelah disalami Jokowi, tepatnya pada 8 Oktober 2019, prajurit TNI Angkatan Laut ini mendapatkan kepercayaan dari TNI untuk mengemban jabatan penting di lingkungan Komando Armada II.

Ketika itu Kolonel Hariyo dipercaya menggantikan Kolonel Laut (P) Eko Wahjono untuk menjabat Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Koarmada II. Sebelumnya dia bertugas sebagai Kepala Departemen Strategi (Kadepstra) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal).

Dan yang patut disyukuri, setelah setahun dua hari menjabat Dansatkat Koarmada II, Kolonel Hariyo kembali dipercaya untuk menjabat Asisten Operasi Komandan Lantamal (Asops Danlantamal) IV.

Kolonel Hariyo menggantikan Kolonel Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo, yang saat itu dipromosikan untuk menjabat Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmada I di Jakarta. (VIVA Militer – TiR).-

Komentar