Negara Republik Federal Papua Barat Tolak MRP Dan ULMWP, Ada Kepentingan Dalam Evaluasi Otsus

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Presiden Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) Forkorus Yoboisembut mengungkapkan kekecewaannya terhadap Majelis Rakyat Papua (MRP) karena tidak mengakomodir seluruh suara orang asli Papua (OAP) dalam kaitannya evaluasi terhadap kebijakan otonomi khsusu (otsus).

Pernyataan Forkorus pada 28 November tersebut ditujukan kepada Ketua MRP Timotius Murib dan seluruh anggota Tim 19 Rapat Dengar Pendapat atau RDP.

“Saya selaku Presiden beserta seluruh kabinet pemerintahan menyayangkan sikap Ketua MRP dan Tim 19 yang terkesan tidak tuntang dalam mengumpulkan aspirasi rakyat. Sampai saat ini kami (NRFPB) tidak pernah dihubungi, padahal kami juga OAP yang punya andil dalam perjuangan,” ungkap Forkorus.

Forkorus menganggap bahwa MRP telah melakukan politik kepentingan dengan dalih evaluasi terhadap otsus yang berjalan hampir 20 tahun di Papua tersebut. Pasalnya, menurut Forkorus, MRP hanya seolah-olah melirik kubu ULMWP tanpa melihat banyaknya aspek perjuangan lain.

“Mereka hanya melirik ULMWP yang bahkan ketuanya pun tidak ada di Papua sekarang, praktis hanya Markus Haluk yang sebenarnya tidak memiliki kompeten dalam urusan ini. Saya yakin apa yang dilakukan adalah hanya untuk kepentingan MRP. Ini tidak baik, MRP seharusya bisa menjangkau seluruh OAP,”

Ditambahkan bahwa NRFPB akan menolak setiap hasil evaluasi yang dilakukan oleh MRP. Melalui Presiden Forkorus, ia mengatakan bahwa MRP telah melakukan kekeliruan sehingga aspirasi yang akan disampaikan kepada pemerintah RI tidak murni sebagai suara rakyat.

“Atas nama seluruh rakyat dan pemerintahan, kami menolak sikap MRP yang tidak konsisten merangkul OAP. Kalau memang dilanjut, silakan dilanjutkan, tapi itu adalah suara kelompok kalian saja yang punya kepetingan, dari kami tetap akan tolak,” ujarnya

Diakhir kesempatan, Forkorus juga mendesak MRP untuk melakukan audit dalam pertanggung jawaban keuangan karena ada indikasi penyalah gunaan anggaran.

(Ind Paper)

Komentar