Ngeri! Meski Ada Vaksin, Covid-19 2021 Lebih Buruk dari 2020

JurnalPatroliNews – Jakarta, Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health di Griffith University di Australia, dr Dicky Budiman mengatakan tahun ini bisa menjadi lebih buruk dibanding tahun 2020 meskipun vaksinasi telah dilakukan.

“Terutama ketika respon strategi pandemi tidak menyentuh hal yang fundamental. Deteksi dini, Tes, Telusur, Isolasi & Karantina,” ujarnya mengutip akun twitter resminya @drdickybudiman di Jakarta, Jumat (15/1/2021).

Dia mengibaratkan angka test positivity rate di Indonesia ibarat tornado pada pertengahan Januari 2021. Berdasarkan model yang diunggah pada akun tersebut, tergambar bahwa grafik terus menunjukkan kenaikan.

Tak hanya angka kasus positif harian, jumlah kematian setiap harinya juga terus mengalami kenaikan. Dia menambahkan, minggu ini estimasi kasus harian terendah di Indonesia sudah naik menjadi 50.000 per hari dari sebelumnya 40.000 per hari.

“Artinya gap kelemahan deteksi kasus kita sudah 40 ribu. Ini berbahaya,” tegasnya.

“Kita belum bisa prediksi pasti puncak (pandemi). Untuk Jawa bisa diantara akhir quartal pertama atau sebelum pertengahan tahun,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam 3 hari berturut-turut yang memberikan tambahan kekhawatiran bahwa rumah sakit semakin penuh.

Data Kementerian kesehatan (Kemenkes) menunjukan bahwa hingga Jumat (15/1/2021) pukul 12.00 WIB terdapat 12.818 pasien baru Covid-19. Rekor ini memecahkan rekor kasus baru harian sehari sebelumnya 11.557 orang. Totalnya hingga hari ini ditemukan 882.418 kasus positif di Indonesia.

Kasus baru tersebut ditemukan dari 49.466 orang yang selesai menjalani tes Covid-19. Hal ini mencerminkan dari bahwa dari 4 tes covid-19 yang dilakukan ditemukan 1 kasus positif.

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah 7.491 orang sehingga total menjadi 718.696 penyintas. Adapun kasus kematian bertambah 238 orang sehingga total menjadi 25.484 orang.

(cnbc)

Komentar