Ngeri! Uji Kapal Selam RI, Minum Air Laut di Kedalaman 300 M

JurnalpatroliNews – Jakarta, Dentingan suara gelas tanda bersulang beberapa orang berseragam menandai capaian fenomenal tes kapal selam buatan PT PAL Indonesia yang sukses mencapai kedalaman hampir 311 meter di bawah permukaan laut. Kejadian itu berlangsung di dalam kabin Kapal Selam Aluguro pada awal Maret 2020 lalu, saat itu tim penguji coba kapal selam PT PAL mengucapkan rasa syukur kesuksesan yang diraih.

“Kapal selam Alugoro telah mencapai menyentuh kedalaman 311 meter, sekarang kita peringati sukses ini dengan minum air laut dari kedalaman 311 meter. Semuanya happy dan bersyukur bahwa kapal selam mampu atau melampaui batas yang ditetapkan. Terima kasih, Alhamdulillah, Amin,” kata salah satu tim memberikan sambutan sebelum bersulang dikutip dari Channel YouTube PT PAL Indonesia, Jumat (16/10).

Dirut PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh, salah satu orang yang ikut bersulang pun menceritakan saat detik-detik menegangkan kejadian pada 4 Maret 2020 itu. Ia pun merasakan betapa asinnya air laut di kedalaman 300 meter yang mereka minum.

“Airnya asin banget dan dingin,” kata Budiman.

Ia mengatakan uji coba itu berlangsung di Laut Bali Utara yang punya kedalaman laut sampai 500-800 meter di bawah permukaan laut.

“Saya ingin memastikan produknya sebelum dikirim ke pengguna (TNI AL),” kata Budi menjawab alasannya ikut ‘nekat’ uji coba kapal selam Alugoro yang mendebarkan.

Ia bilang uji coba Tactical Diving Depth (TDD) bagian dari Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam Alugoro yang berisiko dari sisi desain dan produksi kapal selam.

“NDD dan TDD pengujian yang paling berisiko desain dan produksi, apalagi ini pengujian pertama kali PT PAL dan Indonesia,” katanya.

Ia bilang saat tes saat itu, badan kapal Alugoro mendapatkan tekanan sebesar 25 Bar pada kedalaman 250 meter dan 30 Bar pada kedalaman 300 meter. Badan kapal selam akan menciut, diameter jadi mengecil.

Bila kejadian terburuk menimpa, maka risikonya sangat besar. Apalagi alat penyelamatan berupa baju selam yang dimiliki tim penguji dari PT PAL yaitu Submarine Escape Immersion Equipment buatan Inggris kala itu hanya mampu bertahan di kedalaman 183 meter (600 feet). Ini artinya bila kejadian terburuk menimpa tim penguji kapal selam dan dirinya di kedalaman 300 meter, maka alat penyelamat itu tak mampu menolong.

“Jika terjadi kegagalan pada kedalaman lebih dari 183 meter, maka diperlukan suatu wahana penyelamat atau Submarine Rescue Vehicle yang hingga saat ini Indonesia belum memilikinya,” kenang Budiman.

Budi bercerita meski tak membawa alat penyelamat yang ideal, tapi tim PT PAL sudah melakukan segala perhitungan teknis dan mitigasi risiko, maka pengujian dilaksanakan dengan aman dan sukses mencapai kedalaman yang dipersyaratkan untuk kapal selam. “Mau nggak mau harus berserah diri kepada Allah setelah melakukan kalkulasi detil dan rinci,” katanya.

Kapal selam Alugoro satu dari tiga kapal selam yang dipesan oleh Indonesia sejak 2011 lalu. Sebelumnya dua kapal selam yaitu KRI Nagapasa-403 dan KRIArdadedali-404 dikirimkan ke Kemenhan pada Agustus 2017 dan Mei 2018.

KRI Nagapasa-403 dan KRIArdadedali-404 dibuat di galangan DSME, Geoje, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. Sedangkan kapal selam ketiga Kapal Selam ALugoro yang dibuat di PT PAL Surabaya rencananya akhir 2020 akan diserahkan ke Kemenhan.

(cnbc)

Komentar