Ngerii!!, Usai Tewaskan 53 Orang di Filipina, Topan Vamco Menuju Vietnam, Kecepatan 165 Kilometer/Jam

JurnalPatroliNews – Jakarta, Topan Vamco sedang bergerak menuju Vietnam dari Filipina pada Minggu (15/11) pagi. Topan dahsyat ini menewaskan 53 orang di Filipina dan merupakan badai paling mematikan tahun ini.

Topan Vamco melanda Luzon, pulau utama Filipina pada Rabu (11/11) malam hingga Kamis (12/11) pagi. Sebanyak 52 orang terluka dan 22 orang dilaporkan hilang di Filipina.

Badan cuaca pemerintah Vietnam menyebut angin dengan kecepatan 165 kilometer per jam (103 mph) diperkirakan akan mencapai sebagian besar pantai tengah Vietnam, mulai dari Ha Tinh hingga provinsi Quang Ngai.

Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc memperingatkan provinsi-provinsi di jalur yang diproyeksikan akan dilewati topan Vamco untuk waspada, bersiap mengungsi, dan menghadapi dampaknya.

“Ini adalah topan yang sangat kuat,” kata Nguyen Xuan Phuc, dikutip dari media.

Topan Vamco merupakan badai ke-13 yang melanda Vietnam pada tahun ini. Total, sejak awal Oktober lebih dari 160 orang meninggal dunia karena serangkaian badai di Vietnam.

Vietnam merupakan negara yang rentan badai dan banjir yang merusak karena garis pantai yang panjang. Masyarakat di Vietnam bagian tengah merupakan pihak yang paling terdampak badai hebat tersebut.

“Tidak ada jeda bagi lebih dari delapan juta orang yang tinggal di Vietnam Tengah. Setiap kali mereka mulai membangun kembali kehidupan dan mata pencaharian mereka, mereka dihantam oleh badai lagi,” kata presiden Palang Merah Vietnam Nguyen Thi Xuan Thu.

Sebelumnya ribuan warga di Vietnam mengungsi pada Sabtu (14/11), ketika Topan Vamco mulai berembus kencang ke arah negara itu.

AFP melaporkan bahwa badai diprediksi akan membawa angin dengan kecepatan hingga 100 kilometer per jam pada Minggu (15/11) di wilayah dekat Hue.

Otoritas manajemen bencana menyatakan bahwa ribuan warga di empat provinsi mulai diungsikan untuk antisipasi dampak bencana. Media pemerintah menambahkan ada kemungkinan ratusan ribu warga lainnya harus turut mengungsi.

(*/lk)

Komentar