Oligarki Semakin Menguat, Para Tokoh Bangsa Khawatir Indonesia Bisa Bubar

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Oligarki yang semakin menguat mencengkeram ke dalam sistem politik dan negara dikhawatirkan bisa membuat negara Indonesia bubar.

Direktur Institute Soekarno-Hatta, Hatta Taliwang dalam diskusi “Membedah Sikap dan Perilaku Oligarki di Indonesia” Kamis, 1 September 2022 di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta menyebut bahwa secara sederhana oligarki dapat diartikan sebagai segelintir orang yang mengatur Negara.

“Dan istilah oligarki sekarang sudah dipahami oleh masyarakat umum, bahwa  ternyata negara Republik Indonesia yang didirikan dengan semangat musyawarah mufakat itu, berujung menjadi diatur oleh segelintir orang,” ujar Hatta.

Implementasi dari oligarki, menurut Hatta, secara nyata ada di bidang politik dengan “mengatur” Pilpres misalnya, bahkan mereka bisa mengatur siapa yang menang dalam Pilpres atau Pemilu.

Dari sisi politik, kata Hatta oligarki bisa mengatur dana partai politik. Dari sisi ekonomi mereka juga menguasai sumber daya alam dan sumber daya finansial. “Akibatnya, terjadi perkawinan antara pengusaha dan penguasa,” tandasnya.

Prof. DR. Hafidz Abbas, akademisi yang juga mantan komisioner Komnas HAM mengutip publikasi Bank Dunia dalam ‘Indonesia’s Rising Divide’ bahwa Indonesia bisa bubar karena empat penyebab:

Pertama, adanya diskriminasi yang terjadi pada seluruh warga. “Seperti ada yang diberi kesempatan menguasai sumber daya alam namun ada yang tidak,” katanya.

Menurut catatan Hafidz Abbas, orang miskin di Jakarta misalnya pada era Gubernur Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama mengalami 193 kali digusur. Namun di sisi lain hampir 50 juta lahan di Indonesia dikuasai oleh hanya segelintir orang.

“Bayangkan, empat orang, bukan empat perusahaan, menguasai kekayaan hampir setengahnya dari kekayaan seluruh penduduk negeri ini,” kata Hafidz.

Kedua, adanya diskrepansi mutu manusia Indonesia karena kebanyakan berpendidikan rendah. Sehingga mereka tidak bisa masuk ke sektor ekonomi modern.

Komentar