Pandemi Butuh Spending Cepat, IDEAS Nilai : Pemda ‘Lelet’ Salurkan Bansos

Jurnalpatolinews – Jakarta, Ekonom dari Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) menilai pemerintah daerah (pemda) cenderung lambat dalam menyalurkan dana bantuan sosial (bansos) selama semester I 2020 lalu. Padahal, di tengah pandemi covid-19 saat ini, realisasi bansos perlu digenjot sebagai bantalan agar perekonomian masyarakat tidak terpuruk.

“Jadi, pemerintah daerah kurang cepat gerak di belanja bansos, pemda kurang cepat. Kita tahu pandemi butuh spending (belanja) yang cepat, karena ekonomi turun. Jadi, pemerintah harus cairkan anggaran dengan cepat,” imbuhnya dalam diskusi ‘Strategi Eliminasi Pandemi, Menuju Negeri Bebas Pandemi’, Selasa (16/3).

Kondisi tersebut tercermin dari realisasi penyaluran bansos sepanjang medio pertama 2020 lalu yang tidak berbeda jauh dengan periode 2018-2019.

Ia mencatat penyaluran bansos di tingkat provinsi masih di rentang Rp100 miliar sampai Rp200 miliar.

Serupa, realisasi bansos di kabupaten dan kota juga menetap di rentang Rp50 miliar sampai dengan Rp100 miliar.

“Belanja bansos pada semester I 2020 itu masih seperti tidak ada apa-apa. Ini temuan awal kami semester I 2020. Pemerintah daerah masih belum gerak cepat,” tuturnya.

Namun, ia mengaku belum mengantongi realisasi penyaluran bansos untuk periode semester II 2020. Diketahui, sepanjang 2020 lalu pemerintah berhasil merealisasikan dana perlindungan sosial sebesar Rp220,39 triliun.

Dana itu didistribusikan lewat beberapa jenis bansos antara lain, program keluarga harapan (PKH) Rp36,71 triliun, kartu sembako Rp41,84 triliun, dan sebagainya.

Secara umum, realisasi dana penanganan covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020 sebesar Rp579,78 triliun per 31 Desember 2020. Angka itu setara dengan 83,4 persen dari pagu yang sebesar Rp695,2 triliun.

(*/red)

Komentar