Panglima Spanyol Mundur Setelah Ketahuan Menyelak Antrean Vaksinasi Covid-19

JurnalPatroliNews, Jakarta – Panglima militer Spanyol mengundurkan diri pada Sabtu setelah dituduh menerima vaksin Covid-19 lebih dahulu dibanding kelompok prioritas.

Menteri Pertahanan Margarita Robles telah meminta penjelasan Jenderal Miguel Angel Villaroya, kepala staf pertahanan, setelah laporan media pada hari Jumat bahwa dia telah menerima vaksinasi.

Dalam pernyataan pengunduran dirinya, kementerian pertahanan mengindikasikan tetapi tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Villaroya telah mendapatkan vaksinasi.

“Jenderal itu tidak pernah bermaksud mengambil keuntungan dari hak istimewa yang tidak dapat dibenarkan yang merusak citra Angkatan Bersenjata dan meragukan kehormatan jenderal,” katanya, dikutip dari Reuters, 24 Januari 2021.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Villaroya mengambil keputusan yang menurutnya benar tetapi merusak citra publik Angkatan Bersenjata.

Publik Spanyol marah atas tindakan Villaroya karena menyelak antrean vaksinasi Covid-19.

“Jenderal Villarroya dan rekan lainnya, rekan saya berusia 67 tahun, menderita Alzheimer dan buta. Kami sedang menunggu vaksinnya. Seorang juru tulis dan mantan perawat dan kami berada di kelompok pertama. Apakah Anda lebih penting? ” twit pengguna dengan akun @Marcosendra1, yang marah atas tindakan Villaroya.

Tingkat infeksi nasional Spanyol telah melonjak sejak akhir Desember, dengan 42.885 kasus baru ditambahkan ke penghitungan pada hari Jumat sehingga total kasus menjadi 2.499.560. Empat ratus kematian Covid-19 dilaporkan, dengan total korban tewas akibat corona di Spanyol menembus angka 55.441.

REUTERS

Komentar