Panglima TNI Sebut Evakuasi WNI dari Afganistan Tidak Mudah, Banyak Masalah di Lapangan

JurnalPatroliNews Jakarta – Pemerintah mengevakuasi sebanyak 26 warga negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan ke Tanah Air, pada Sabtu (21/8) dini hari.

Operasi evakuasi WNI di Afghanistan dari Bandara Hamid Karzai, Kabul, disebut bukan misi yang mudah. Pasalnya, situasi di negara yang kini dikuasai Taliban itu terus berubah dan berkembang di lapangan.

Tim yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Badan Intelijen Negara (BIN) kemudian berhasil memulangkan 26 WNI, beserta dua warga negara Afghanistan dan lima warga negara Filipina.

“Dengan mengucap syukur, alhamdulillah pagi ini misi evakuasi dari Kabul ke Tanah Air Indonesia dapat dilaksanakan dengan aman sesuai dengan rencana,” kata Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, saat jumpa pers usai menyaksikan langsung pendaratan pesawat TNI AU yang mengangkut puluhan WNI dari Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Hadi Tjahjanto menyampaikan, banyak masalah yang dihadapi oleh tim evakuasi saat operasi tersebut. Lantaran itu, dia berterima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan para pihak, sehingga operasi evakuasi WNI itu berhasil dilakukan.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia atas keberhasilan misi evakuasi WNI di Kabul yang tidak ringan, karena banyak masalah di lapangan yang kami hadapi, dinamika yang kami hadapi,” katanya.

“Namun, semua bisa dilaksanakan dengan baik berkat kerja sama antarkementerian dan lembaga, sehingga operasi ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” tambahnya.

Dia juga menyampaikan seluruh awak pesawat yang bertugas memulangkan para WNI saat ini telah menjalani pemeriksaan di ruangan khusus kru.

Para penumpang pesawat lainnya juga langsung menjalani aturan protokol kesehatan sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah.

Menlu Retno Marsudi mengatakan pemerintah memutuskan menggunakan pesawat militer untuk memulangkan puluhan WNI di Afghanistan demi memastikan keamanan dan keselamatan.

Pesawat TNI AU itu berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada 18 Agustus 2021 sekitar pukul 06.00 WIB. Rute yang ditempuh pesawat untuk mencapai Kabul, Afghanistan, yaitu Jakarta, Aceh, Kolombo di Sri Lanka, Karachi di Pakistan, Islamabad di Pakistan, dan Kabul tepatnya di Bandara Hamid Karzai, Afghanistan.

Menlu Retno menerangkan kerumitan yang dihadapi oleh tim evakuasi untuk mengurus izin lintas udara dan izin pendaratan di Bandara Hamid Karzai, Kabul.

Izin pendaratan sempat diberikan pada 19 Agustus 2021 pukul 04.10. Namun, izin itu ditarik oleh otoritas setempat karena situasi yang tidak kondusif. Izin pendaratan pun diberikan oleh otoritas di Kabul pada 20 Agustus dini hari.

Pesawat TNI AU mendarat di Bandara Hamid Karzai pada 05.17 waktu setempat.
“Proses evakuasi mulanya direncanakan berlangsung selama 30 menit, tetapi operasi itu pun berjalan selama dua jam,” ujar Retno Marsudi.

Pesawat TNI AU pun menempuh rute yang sama sampai akhirnya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu sekitar pukul 03.30 WIB. 

Komentar