Pembahasan APBD-P Molor, DPRD DKI Targetkan Pengesahan November

JurnalPatroliNews – Jakarta, DPRD DKI Jakartamenargetkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2020 disahkan bulan depan. Selain itu, DPRD DKI juga kini mulai membahas APBD 2021.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta bersama dengan DPRD sedang membahas Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Perubahan APBD 2020. Rapat pembahasan masih berlangsung di tingkat komisi DPRD.

“Enggak dikebut. Sesuai jadwal saja,” ucap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, saat dihubungi, Rabu (21/10/2020).

Menurut M Taufik, pembahasan APBD-P yang biasanya dibahas pertengahan tahun harus molor ke akhir tahun karena Pandemi COVID. Ditargetkan, pengesahan APBD-P akan dilakukan pertengahan November.

“Iya. Ini kan karena COVID. Tapi soal kebut mengebut tidak ada. Jadwal kita sesuai. Jadi pertengahan November 2020 sudah selesai pembahasan APBD-P,” ujar Taufik.

“Kira-kira tanggal 13 November (paripurna pengesahan),” ujar Taufik.

Sementara itu, untuk APBD 2021, rancangan anggaran baru akan dimasukkan minggu depan. Setelah itu, pengesahan akan dilakukan sebelum pergantian tahun.

“Untuk APBD murni, sebulan saja cukup. Ya tahun lalu sama saja cuma memang sebelum Oktober (pembahasan). Senin (26/10) masuk (rencana) RAPBD murni 2021,” katanya

Seperti diketahui, seluruh komisi DPRD DKI Jakarta melaksanakan rapat di resort Grand Cempaka, kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Ada sekitar 800 orang yang hadir dalam rapat tersebut, termasuk dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Iya, semua komisi, pembahasan APBD Perubahan. Ada 800-an orang yang hadir dari Dewan dan SKPD,” ucap Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, saat dihubungi, Rabu (21/10).

Untuk diketahui, jumlah seluruh anggota DPRD DKI adalah 106 orang. Ada 5 komisi di DPRD DKI yang membidangi pemerintahan, pekerjaan umum, hingga kesejahteraan rakyat.

Kembali ke rapat di resort Puncak, menurut Aziz, resort atau wisma tersebut adalah milik BUMD JakTour. Selain itu, wisma itu memiliki ventilasi yang cukup sehingga disebut bisa mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

“Di Bogor ini juga fasilitas Pemda (DKI), digunakan karena di Jaya Raya ini ventilasinya baik, sehingga meminimalisir penularan COVID-19,” kata Abdul Aziz.

(dtk)

Komentar