Pemko Jelaskan Pemicu Banjir Rendam Permukiman Lebih dari Sebulan di Medan

JurnalPatroliNews, Medan – Sejumlah rumah warga di Medan, Sumatera Utara, terendam banjir lebih dari sebulan diduga karena drainase rusak. Pemko Medan menjelaskan mengapa drainase tersebut belum bisa diperbaiki.

“Drainase di daerah itu adalah drainase lama berupa gorong-gorong yang ditanam kira-kira 3 meter di bawah tanah yang selama ini melewati lahan warga,” kata Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah, saat dimintai konfirmasi, Senin (18/1/2021).

Zulfansyah menduga ada jual-beli lahan yang dilintasi drainase. Pemilik baru, katanya, tidak tahu ada drainase yang tertanam di lahannya dan disebu keberatan jika lahannya dikorek untuk perbaikan drainase.

“Yang namanya gorong-gorong tua kemungkinan rusak pasti ada. Tapi, ketika kita akan memperbaiki ini mengalami kendala karena pemilik lahan merasa keberatan kalau lahannya dikorek untuk perbaikannya. Jadi kita tetap cari cara bagaimana persoalan di sana bisa selesai, personel kita sudah 1,5 bulan di sana terus, membantu warga di sana,” ujar Zulfansyah.

Zulfansyah menyebut selama ini petugas dari Dinas PU Medan melakukan penyedotan air di lokasi itu. Namun, dia mengatakan penyedotan air kurang efektif karena air dari sungai mengalir balik ke permukiman.

“Air sungainya tetap mengalir balik ke lokasi genangan itu karena lokasi tersebut sudah memang rendah. Air balik dari sungai, melalui jaringan gorong-gorong tua yang sudah rusak itu. Satu alat sedot tidak ada batasan waktunya, kalau air datang ya disedot keluar sampai surut,” ujar Zulfansyah.

Dia mengatakan Pemko Medan sedang berupaya melakukan drainase. Dia mengatakan penyedotan air hanya solusi jangka pendek.
“Agar kita bisa memperbaiki saluran drainase itu secara permanen. Namun untuk jangka pendek ini kita tetap berupaya untuk memperbaiki gorong-gorong yang sudah lama itu, dan berupaya agar air bisa dialirkan ke Sungai Deli. saat ini sedang terus kita upayakan,” ujar Zulfansyah.

Sebelumnya, banjir merendam permukiman di Gang Subur Lama, Jalan Brigjen Katamso, Medan Maimun, Medan. Air terlihat merendam jalan dan memasuki beberapa rumah. Warga menyebut banjir telah terjadi sejak sebulan yang lalu.

“Sejak tanggal 4 Desember 2020,” kata salah satu warga, Yakub.

Dia menjelaskan kawasan tersebut awalnya ikut terdampak banjir besar Medan. Sekitar 2 hari kemudian, air yang merendam kawasan itu sempat surut. Namun, katanya, drainase di wilayah itu ambruk sehingga banjir kembali terjadi.

“Pertama kan banjir besar, sekitar dua hari turun airnya. Drainasenya ambruk dan kemudian hujan lebat. Setelah itu airnya nggak turun-turun,” ujar Yakub.

(dtk)

Komentar