Pengamat Sosial Politik Uncen Marinus Yaung : Sulit Isu Papua Tembus Sidang PBB Tahun Ini

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) akan menggelar sidang umum tahunan bulan September ini. Ada sejumlah isu yang akan dibahas namun materi sidang kali ini dianggap sedikit tak biasa.

Pasalnya jika dikaitkan dengan Papua maka diprediksikan isu Papua akan sulit menginternasional dalam sidang tersebut.

Pandemi covid yang membuat sejumlah negara mengeluarkan kebijakan lockdown termasuk kebijakan keluar masuk dari negara satu ke negara lain menjadi indikator isu Papua sedikit meredup.

Apalagi sidang tahun ini bisa jadi akan dilakukan dengan cara virtual.

“Saya meyakini sidang Majelis Umum PBB akan berlangsung secara online atau virtual meeting. Ini tidak seperti biasanya kumpul di gedung PBB di New York, Amerika Serikat,” kata pengamat sosial politik Universitas Cenderawasih, Marinus Yaung melalui ponselnya, Senin (7/9).

Sidang umum PBB sendiri secara resmi dimulai tanggal 24 september hingga 24 Oktober 2020 namun biasanya ada masa pra sidang yang sudah di mulai awal September setiap tahun.

Nah dalam masa pra sidang ini bagian General Commitee akan membahasa berbagai macam isu yg akan ditetapkan sebagai agenda sidang.

Namun disini Yaung meyakini jika isu Papua tahun ini akan sulit dijadikan materi pembahasan.

“Saya lihat isu Papua agak sulit karena lobby ULMWP atau kelompok separatis Papua sangat terbatas. Banyak negara sedang fokus melawan pandemi covid 19, jadi banyak negara melockdown negaranya. ULMWP juga sulit bepergian kemana – mana untuk lobby karena pandemi ini,” beber Yaung.

Karenanya ia meinta publik jeli jika ada yang enggiring opini bahwa isu Papua akan menjadi satu materi yang akan dibahas di PBB nanti.

“Jadi kalau ada yg bilang atau berkoar – koar akan hadiri sidang umum PBB, itu dia omong kosong. Saya mendengar ada 79 negara ACP yang akan mendukung isu Papua tapi sejauh ini dari hasil monitor perwakilan Indonesia di Afrika, isu pandemi yang lebih dominan sedangkan isu Papua tidak dibicarakan,” tegasnya.  (ceposonline)

Komentar