Penomena Sesaat!, Rupiah Depresi, Lawan Dolar AS Loyo, Lawan Mata Uang Asia KO!

JurnalPatroliNews – Jakarta,–  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah sepanjang pekan ini. Tidak hanya di hadapan dolar AS, rupiah juga lemah saat berhadapan satu lawan satu dengan mata uang Asia.

Pekan ini, rupiah melemah 0,07% terhadap greenback di perdagangan pasar spot secara point-to-point. Padahal mayoritas mata uang utama Asia mampu perkasa di hadapan dolar AS.

Selain rupiah, hanya dolar Hong Kong dan won Korea Selatan yang membukukan depresiasi. Pelemahan 0,07% sudah cukup membawa rupiah jadi mata uang terlemah di Asia, hanya lebih baik dari won.

Ternyata rupiah juga kerepotan meladeni para tetangganya. Ya, rupiah melemah di hadapan hampir seluruh mata uang utama Asia. Paling parah saat berhadapan dengan baht Thailand di mata rupiah melemah lebih dari 1%.

Mata uang Tanah Air hanya mampu menguat di hadapan won.

Akan tetapi, sepertinya depresiasi rupiah hanya fenomena sesaat. Pasalnya, rupiah memang sudah menguat terlalu tajam. Sejak akhir kuartal III-2020 (quarter-to-date/QtD), rupiah begitu perkasa dengan apresiasi lebih dari 5%. Rupiah jadi salah satu mata uang terbaik di Asia.

Apresiasi rupiah yang demikian tajam membuat dolar AS kini sudah ‘murah’. Melihat dolar AS yang sudah ‘murah’ ini, investor tentu akan tertarik. Rupiah dilepas untuk ditukarkan ke dolar AS, sehingga menguatkan posisii greenback.

Selain itu, Hari Natal akan datang pekan depan. Aktivitas bisnis akan lebih singkat, sementara korporasi membutuhkan valas untuk keperluan impor, pembayaran utang, penyaluran dividen, dan sebagainya. Dengan pekan depan yang singkat, lebih baik mengakumulasi valas sekarang dan ini membuat permintaan dolar AS meningkat sehingga nilai tukarnya menguat.

Kesimpulannya, depresiasi rupiah saat ini hanya fenomena sesaat. Ke depan, ruang apresiasi rupiah masih terbuka lebar.

(*/lk)

Komentar