Penyelamatan KRI Nanggala 402, TNI AL Berterima Kasih kepada Angkatan Laut Tiongkok

JurnalPatroliNews – Jakarta, TNI Angkatan Laut (TNI AL) menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Angkatan Laut Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang telah membantu upaya penyelamatan (salvage) pada insiden tengelamnya kapal selam KRI Nanggala 402, 21 April 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak pada 21 April 2021 di Perairan Bali.

Kapal selam tersebut dipastikan tenggelam dan pecah menjadi tiga bagian pada 25 April 2021. Awak KRI Nanggala-402 sebanyak 53 orang dinyatakan meninggal. Bangkai kapal berada di kedalaman lebih dari 800 meter di bawah permukaan laut.

Angkatan Laut RRT atau disebut Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat atau People Liberation Army Navy (PLA Navy) mengirimkan tiga kapal dalam Operasi Salvage KRI Nanggala 402.

Tiga kapal tersebut adalah PLA Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195, PLA Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao-863, dan Research Vessel (R/V) Tan Suo Er Hao.

Ungkapan apresiasi kepada PLA Navy disampaikan Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya selaku Komandan Gugus Tugas mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono pada rapat koordinasi pengakhiran Operasi Salvage Kapal Selam KRI Nanggala 402, bertempat di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Hadir pada kesempatan itu antara lain Atase Pertahanan RRT untuk Republik Indonesia, Senior Kolonel Chen Yongjing mewakili pemerintah RRT, Wakil Atase Pertahanan Kolonel Zheng Yuanyuan, para Komandan PLA Navy, serta Wakil Konjen RRT di Denpasar Mei Yuncai.

Kerja sama antara TNI AL dengan PLA Navy dalam melaksanakan upaya penyelamatan KRI Nanggala-402 di Perairan Utara Bali ini merupakan bukti nyata adanya persahabatan yang kuat antara-Angkatan Laut sedunia atau “Seaman Brotherhood”.

Bagi TNI AL, kegiatan yang sudah dilakukan ini menjadi pengetahuan dan referensi ke depan untuk lebih meningkatkan kerja sama hubungan bilateral antar-Angkatan Laut.

I Gung Putu Alit Jaya menyadari bahwa Operasi Salvage KRI Nanggala 402 di kedalaman 839 meter bukanlah hal yang mudah dan memiliki tingkat risiko serta kesulitan yang sangat tinggi.

“Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada kapal-kapal yang telah bersusah payah melakukan pengangkatan di dasar laut serta permohonan maaf apabila ada ketidaknyamanan yang dirasakan selama melaksanakan operasi ini,” ucapnya.

Sementara itu, Senior Kolonel Chen Yongjing mewakili Pemerintah RRT menyampaikan bahwa selama lebih kurang satu bulan PLA Navy dan TNI AL telah bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik.

“Ini merupakan salah satu bukti nyata kegiatan penyelamatan humanitarian yang dilakukan bersama dengan TNI AL. Kegiatan ini memiliki makna yang sangat besar pada perkembangan hubungan kemitraan strategis komprehensif TNI AL dan tradisi kedua negara yaitu berat sama dipikul ringan sama dijinjing serta juga bermakna besar dalam kerja sama maupun saling percaya antara kedua militer,” tuturnya seperti dikutip dari keterangan Dinas Penerangan Angkatan Laut.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan sertifikat secara simbolis sebagai tanda ungkapan apresisiasi dari pimpinan TNI AL oleh Danguskamla Koarmada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya kepada kapal-kapal PLA Navy yang diterima oleh Atase Pertahanan RI, Senior Kolonel Chen Yongjing.

(bs)

Komentar