Pertamina Buka-bukaan Jual Murah Solar ke Luar Negeri

JurnalPatroliNews – Jakarta, Komisi VII DPR RI siang ini menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati secara virtual membahas sejumlah isu di sektor minyak dan gas (migas).

Salah satu yang disorot DPR dalam rapat kali ini mengenai isu adanya perbedaan harga jual solar di dalam negeri yang lebih mahal daripada harga yang diekspor Pertamina. Untuk itu Komisi VII meminta penjelasan.

“Penjelasan mengenai isu publik adanya perbedaan harga high speed diesel dalam negeri lebih mahal daripada harga yang diekspor,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno pada saat rapat, Senin (5/10/2020).

Direktur Utama PT Kilang Pertamina International (KPI) Ignatius Tallulembang memberi penjelasan soal isu tersebut. Pertama dia menjelaskan pihaknya mengeskpor karena kelebihan pasokan sementara permintaan di dalam negeri rendah.

“Jadi selama pandemi, kilang Pertamina sudah dioperasikan pada kapasitas minimum yang kita sebut sudah beroperasi pada turn down ratio 75%, minimum ya. Dengan kapasitas tersebut ternyata masih menghasilkan solar yang berlebih. Ini disebabkan karena demand solar di dalam negeri selama masa COVID ini memang sangat rendah atau menurun drastis,” ujarnya.

Hal itu menyebabkan penampungan atau storage Pertamina mencapai kapasitas maksimal. Pihaknya harus mengambil keputusan antara menyetop unit produksi atau tetap mempertahankannya dengan mengeskpor solar yang berlebih.

“Kalau kita setop (produksi) artinya kilang ini, bukan solar saja yang tidak bisa dihasilkan tetapi juga produk-produk lain yang kita sangat butuhkan, seperti gasolin, elpiji dan lain sebagainya,” sebutnya.

Setelah melalui pertimbangan matang, pihaknya memutuskan harus menjual produk solar tersebut ke luar negeri, dengan harga yang menyesuaikan harga pasar.

“Nah mungkin itu beberapa penjelasan kenapa kita harus ekspor, dan mungkin harga (ekspor) pada saat itu karena mengikuti mekanisme pasar yang ada pada saat itu. Harganya seperti itu ya kita lepas sesuai dengan harga pasar yang ada,” tambahnya.

(dtk)

Komentar