Raffi Ahmad & Ari Lasso Bicara Saham MCAS, Yakin Mau Beli ?

JurnalPatroliNews – Jakarta, Harga saham emiten PT M Cash Intergrasi Tbk (MCAS) melesat kencang pada perdagangan hari ini dengan volume perdagangan yang meningkat dari hari sebelumnya.

Usut punya usut ternyata dua artis/influencer senior yakni Raffi Ahmad dan Ari Lasso menyebut saham MCAS di postingan Instagram mereka masing-masing.

Terpantau saham MCAS berhasil melesat 8,57% dengan volume perdagangan mencapai 4 juta lembar. Akan tetapi bagaimana sebenarnya histori dan fundamental saham MCAS sendiri ?

Well, MCAS mulai melantai di pasar modal per tanggal 24 Oktober 2017 menggunakan Kresna Sekuritas yang terafiliasi sebagai Underwriter. Sebagai catatan sendiri Kresna Sekuritas saat ini sedang terkena kasus gagal bayar sehingga disuspensi oleh bursa.

Melantai di harga Rp 1.385/unit saham MCAS melesat secara ugal-ugalan dan sempat menyentuh level Rp 2.750/unit atau kenaikan hampir 2 kali lipat hanya dalam waktu 3 hari perdagangan.

Kenaikan saham-saham yang baru melantai memang sering terjadi bagi saham-saham yang melantai di BEI sebab saham-saham tersebut tidak menyebar rata ke para investor dan hanya dikuasai oleh segelintir orang saja sehingga harganya mudah digerakkan alias aksi goreng saham.

MCAS sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia kios digital yang menjual produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, tiket pesawat atau kereta api, dan vocer digital lain.

Model bisnis ini yang menyebabkan margin keuntungan MCAS sangatlah tipis, bayangkan per kuartal ketiga 2020 perseroan mampu membukukan omset mencapai Rp 8,68 triliun akan tetapi hanya mampu mencetak laba bersih sebanyak Rp 17,87 miliar saja atau margin keuntungan hanya 0,18%.

Aset perusahaan sendiri tercatat sebanyak Rp 1,85 triliun dimana liabilitas perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan ekuitasnya yakni ekuitas di angka Rp 385 miliar dibandingkan dengan liabilitasnya di angka Rp 552 miliar sehingga perusahaan memiliki rasio liabilitas/ekuitas (DER) di angka 143,39%.

Secara fundamental sendiri saham MCAS tergolong relatif mahal yang ditunjukkan oleh valuasi harga dibanding nilai bukunya (PBV) di angka 10,21 kali jauh lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata saham teknologi lain di angka 1,2 kali dilansir dari Refinitiv.

Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi laba bersih dibandingkan dengan harga sahamnya (PER) maka MCAS juga tergolong sudah mahal dengan PER yang membengkak di angka 164,99 kali jauh lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata saham teknologi yang memiliki PER sebesar 20 kali.

Saham ini sendiri hingga saat ini tergolong tidak dilirik oleh para investor, selain karena fundamental yang sudah mahal dan volume perdagangan yang kurang ramai. Hal ini sendiri ditunjukkan oleh jumlah pemegang saham per 30 November 2020 di angka 1.072 investor.Bandingkan dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dipegang oleh leboh dari 200 ribu investor karena tergolong saham bluechip dan perdaganganya likuid.

(cnbc)

Komentar