RI Wajar Ditarik-tarik ke China atau AS, Anggota DPR: Posisi Indonesia Strategis

JurnalPatroliNews, Jakarta – Amerika Serikat (AS) disebut guru besar ilmu intelijen negara, AM Hendropriyono ingin Indonesia memusuhi China dan berteman dengan Israel. Anggota Komisi I DPR RI Abdul Kadir Karding menilai wajar Hendropriyono berpendapat demikian. Sebab, posisi Indonesia memang strategis.

“Jadi apa yang disampaikan Pak Hendro bisa jadi banyak yang benar, karena beliau ini adalah tokoh yang cukup lama bergerak di bidang pertahanan dan juga intelijen. Sehingga, beliau ngomong itu pasti ada masukan atau data yang dapat dipertanggungjawabkan,” kata Karding kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

Karding menilai posisi Indonesia strategis dari sisi geografis, pangsa pasar, hingga potensi alam. Kondisi tersebutlah yang, menurut Karding, membuat Indonesia ‘ditarik-tarik’ oleh AS dan China.

“Namun saya melihat di banyak kejadian atau indikasi-indikasi memang tentu, kalau dikaitkan dengan China dan Amerika, posisi Indonesia ini memang pasti kita akan ditarik sana, ditarik sini,” ujar Karding.

“Di satu sisi China ingin kita dekat dengan dia, di satu sisi juga Amerika dia ingin dekat dengan kita, karena memang posisi kita sangat strategis, khususnya di Asia, dan dari sisi geografis juga strategis, potensi alam juga strategis, posisi potensi pasar juga sangat sangat strategis, jadi sangat wajar kalau kita ditarik ke China maupun ditarik ke Amerika,” sambungnya.

Sehubungan saling tarik AS dan China terkait Indonesia, Karding menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memainkan politik bebas aktif dengan baik. Jokowi, kata anggota DPR dari Fraksi PKB itu, tak memihak pada satu blok, kelompok, atau negara tertentu.

“Pak Jokowi memang prinsip tidak blok sana, tidak blok sini. Jadi berdiri di tengah-tengah. Soal investasi, misalnya, ya siapa yang berinvestasi dengan syarat tidak terlalu merugikan kita, bahkan menguntungkan kedua bela pihak, itu akan masuk, siapa pun dia, China, Eropa, apa dia Amerika,” ucapnya.

Lantas, bagaimana posisi Indonesia terhadap Israel? Karding menilai posisi Indonesia tetap sama tak membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebab terkait kemerdekaan Palestina.

“Kalau dengan Israel, jelas kan posisi kita bahwa kita ini posisi politik luar negeri kita berdasarkan konstitusi kita bahwa persamaan negara-negara di muka bumi ini, dan kedua penjajahan tidak boleh kita tolerir, oleh bangsa mana pun, kelompok mana pun. Karena itu, kita Indonesia ini posisinya menolak membuka hubungan diplomatik terutama dengan Israel, terutama Israel ini melakukan tindakan bertentangan dengan konstitusi dasar kita,” imbuhnya.

Sebelumnya, AM Hendropriyono menilai kekuatan asing khususnya AS lewat CIA ikut memanfaatkan situasi lewat perang proxy. Salah satu indikasi yang kasatmata adalah kehadiran diplomat Jerman ke markas FPI di Petamburan. Negara-negara sekutu lainnya diperkirakan secara bergilir juga akan turut serta.

“Amerika kan marah karena nggak kebagian investasi di sini. Tujuan dia kan maunya RI ikut musuhi China yang jadi musuhnya,” kata penulis buku ‘Filsafat Intelijen dan Operasi Sandi Yudha’ itu.

Di bawah Presiden Jokowi, Indonesia bukan menjauhi China, tapi malah makin mesra. Nilai investasi riilnya juga terus meningkat di sejumlah proyek infrastruktur. Selain itu, Amerika semakin tidak suka karena Indonesia tak kunjung mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

“Hampir semua negara Arab kan sudah (berdamai dengan Israel), kecuali Arab Saudi yang masih nunggu Indonesia,” kata mantan Dan Kodiklat itu.

(*/lk)

Komentar