Rolex dan Hermes, Cerita Jejak Belanja Puluhan Ribu Dolar Menteri KKP di AS Sebelum OTT

JurnalPatroliNews – Jakarta, Edhy Prabowo, sebelum menjadi tersangka kasus dugaan korupsi, sempat melawat ke Amerika Serikat pada 17-25 November lalu. Puluhan ribu dollar AS, diduga berasal dari penyuap, dihamburkan untuk memborong barang-barang mewah yang akhirnya disita KPK.

Rekan media mendapat informasi tentang perjalanan Edhy beserta rombongan saat melawat ke AS.

Edhy bersama rombongan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Los Angeles para Rabu 17 November 2020. Menumpang pesawat maskapai Korean Airlines KE628 dan lepas landas pada pukul 21.50 WIB.

Total ada 13 orang yang berangkat. Edhy didampingi istrinya, yakni Iis Rosita Dewi yang juga anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra.

Kemudian, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden yang juga menjabat sebagai Pembina Komite Pemangku Kepentingan dan Kebijakan Publik Kementrian Kelautan dan Perikanan Ali Mochtar Ngabalin, Wakil Ketua Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Mohamad Hekal Bawazier serta beberapa orang lainnya.

Mereka sempat transit di Bandara Incheon, Seoul, Korea Selatan. Lalu tiba di Los Angeles. Rombongan kemudian menjalani tes swab di KJRI Los Angeles kemudian beristirahat di Hotel Sofitel Beverly Hills.

Keesokan harinya, Edhy langsung belanja. Dia mengeluarkan US$12 ribu untuk membeli sepeda tipe S-Work Roubaix di toko bernama Cynergy Cycles. Dibayar tunai.

Info media Sumber yang ikut dalam rombongan mengatakan ajudan Edhy, yakni Yudha Pratama sempat kesulitan menghitung jumlah uang pecahan Dollar AS saat ingin membayar sepeda.

Ali Mochtar Ngabalin membenarkan bahwa Edhy sempat membeli sepeda. Dia ikut melihat-lihat di toko, namun tak bisa memastikan berapa banyak uang yang dikeluarkan Edhy.

“Saya ikut menemani Pak Menteri liat sepeda, tapi saya enggak tahu waktu bayar,” ujar Ngabalin.

Rolex dan Hermes

Rombongan lalu melanjutkan perjalanan ke Honolulu, Hawaii. Mereka menuju Oceanic Institute, Hawaii Pacific University untuk menjalin kerja sama terkait kemandirian budi daya udang di Indonesia.

Ada beberapa agenda pekerjaan Edhy selama di Honolulu. Mereka kemudian menginap di Hotel Hilton Hokulani.

Hari terakhir di Honolulu, Edhy menyusuri pertokoan di area Waikiki. Sempat mampir ke toko jam Rolex. Sumber yang ada menyebut Edhy mengeluarkan uang US$33 ribu untuk membeli sebuah jam pria.

Istri Edhy, yakni Iis Rosita Dewi juga membeli jam Rolex. Namun tak diketahui berapa harga yang dia tebus.

“Toko Rolex itu di seberang hotel kita. Saya cuma mengantar tapi saya tunggu Pak Menteri di luar toko,” ungkap Ngabalin yang ikut dalam rombongan.

Selama menyusuri pertokoan di Waikiki, Edhy dan istrinya juga membeli sebuah koper cabin keluaran Louis Vuitton dan koper cabin merk Tumi.

Belum puas berbelanja, Edhy dan Iis lalu minta diantar ke salah satu pusat perbelanjaan barang bermerek Ala Moana Mall di Honolulu.

Selanjutnya kata sumber Edhy kembali mengeluarkan uang untuk membeli tas mewah merk Hermes. Sekitar US$26 ribu dolar keluar dari kocek Edhy.

Terpisah, dari sumber   lainnya juga mengkonfirmasi rincian serupa.

Kegiatan belanja Edhy selama di AS tidak hanya diamini oleh Ngabalin, tetapi juga oleh Konjen RI di Los Angeles, Saud Purwanto Krisnawan. Dia mengaku ikut mengantar Edhy ke mal tempat Edhy belanja.

“Tugas saya memang mengantar Pak Menteri sejak di Los Angeles sampai Hawaii. Ya saya memang menemani Beliau dan rombongan ke mal itu, tapi saya tidak tahu saat beli tas Hermes” ujar Saud Purwanto Krisnawan saat dikonfirmasi rekan media.

Edhy bersama rombongan lalu bertolak kembali ke Jakarta dari San Francisco dengan maskapai Ana Air. Sempat transit di Bandara Narita, Jepang, Edhy tiba di Bandara Soetta pada pukul 23.55 WIB pada 25 November lalu.

Tak lama kemudian, Edhy dan delapan orang lainnya, termasuk istrinya, ditangkap penyidik KPK yang telah menunggu di Terminal 3 Bandara Soetta. Barang mewah yang baru saja dibelinya langsung disita KPK. Kini, Edhy menjadi tersangka dan ditahan oleh KPK.

“Kemudian saya mohon maaf seluruh rakyat Indonesia khusus masyarakat perikanan yang mungkin banyak yang terkhianati seolah-olah saya pencitraan, tapi tidak. Itu semangat,” kata Edhy di Gedung KPK, Jakarta, Rabu malam (25/11).

“Ini adalah kecelakaan dan saya bertanggung jawab,” sambungnya.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan sedikitnya Rp750 juta dihabiskan untuk belanja barang mewah selama rombongan berada di Amerika Serikat.

(*/lk/dilansirnbc)

Komentar