Romo Benny: Mereduksi Nilai Kebenaran Dalam Kedangkalan Itu Berbahaya

JurnalPatroliNews – Perayaan Natal di Indonesia tahun ini berjalan lancar meski dalam kondisi sulit karena pandemi. Rohaniawan Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny berharap kelancaran tersebut bisa menjadi momentum membangkit semangat anak bangsa untuk terus bersatu.

Menurutnya, semua pihak harus bersama-sama menyingkirkan segala perbedaan. Apalagi Indonesia masih menghadapi sebaran Covid-19 yang kian masif.

Romo Benny meyakini, dengan semangat persatuan dan kesatuan, maka Indonesia bisa mengatasi masalah pandemi.

“Semua perbedaan kita tinggalkan dulu dan kita bersama bersatu bagaimana mengatasi Covid-19 dengan kesadaran bersama untuk satu visi dalam kebersamaan karena kita membutuhkan kebersamaan semua anak bangsa,” katanya kepada wartawan, Minggu (27/12).

Dia mengatakan bangsa Indonesia ke depan harus mengembalikan roh Bhinneka Tunggal Ika, sehingga anak bangsa bisa berpikir, bertindak, dan berelasi untuk kepentingan bersama. Satu sama lain bisa saling menghargai, menghormati, hidup bersaudara, saling membantu, dan menjadikan agama inspirasi bagi kebaikan bersama.

Romo Benny juga mengajak semua kalangan saling menahan diri dengan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah.

Menurutnya, ujaran kebencian muncul salah satunya karena faktor orang bersembunyi dari realitas kebenaran. Hal itu menunjukan seseorang tidak memiliki kepatuhan etika publik.

“Paling bahaya mereduksi nilai kebenaran dalam kedangkalan. Ke depan dibutuhkan pendidikan literasi dan pendidikan kristis,” pungkasnya.

Aksi saling lapor polisi antar anak bangsa semakin sering terjadi. Salah satu pemicunya adalah ujaran kebencian. Di sisi lain, bangsa sedang dilanda krisis kesehatan dan ekonomi akibat Covid-19.

“Masalah ini akan semakin cepat teratasi jika kita semua bersatu,” tutupnya.

(rmol)

Komentar