Seat Belt-nya Dipakai, Anies Blak-blakan Soal ‘Ramalan’ Ngeri 100 Ribu Kasus Aktif

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan situasi terkini pandemi Covid-19 di DKI Jakarta. Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan tentang kondisi darurat di DKI Jakarta untuk seluruh jajaran ASN dan BUMD yang ditayangkan Youtube Pemprov DKI Jakarta, Jumat (2/7/2021). Arahan itu disampaikan jelang PPKM darurat pada, Sabtu (3/7/2021).

Menurut dia, setiap hari, rata-rata orang yang dites di Jakarta berada pada kisaran 22 ribu hingga 25 ribu. Per hari ini, kasus aktif di DKI Jakarta mencapai 78.631.

“Ini adalah angka tertinggi di dalam sejarah pandemi di Jakarta,” kata Anies.

Anies mengungkapkan kalau pada gelombang pertama di bulan Februari 2021, kasus aktif Covid-19 mencapai 26 ribu. Angka itu terus turun hingga akhir Mei. Namun, situasi berubah pada bulan Juni 2021.

“Di awal Juni, pertengahan Juni, lompat dan lihat gambarnya seperti vertikal. Kalau vertikal itu artinya penambahan kasus setiap hari itu eksponensial. Angka tertingginya 26 ribu bulan Februari. Ini kondisi yang amat berat untuk warga kita di Jakarta,” ujar Anies.

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kemudian memaparkan data di bulan Juni yang menunjukkan lonjakan kasus aktif dua kali lipat selang delapan hari. Berikut perinciannya:

Tanggal 16 Juni: 20.311
Tanggal 24 Juni: 40.637

Tanggal 17 Juni: 22.338
Tanggal 25 Juni: 44.931

Tanggal 19 Juni: 27.112
Tanggal 27 Juni: 57.295.

“Ini semua menggambarkan bahwa setiap delapan hari kasus meningkat sebanyak 2 kali lipat. Artinya jika hari ini angkanya 78 ribu dan situasi tidak berubah, kita akan mencapai angka di atas 100 ribu,” kata Anies.

“Dari pengalaman dinkes tadi di dalam rakor bersama dengan kapolda, pangdam, ibu kepala dinkes menyampaikan bahwa rata-rata 40% dari kasus aktif membutuhkan perawatan. Jadi kalau sampai ada 100.000 kasus berarti kita akan membutuhkan perawatan untuk 40 ribu orang,” lanjutnya.

Anies bilang kalau itu adalah angka yang fantastis.
“Ini adalah manusia yang harus diselamatkan, yang pasti keluarganya khawatir, yang pasti keluarganya tegang, dan risiko kematian ada di situ,” ujar Anies.

“Saya ingin kita semua bersiap. Ini yang tadi saya maksud, kita masuk ke turbulens, semua kencangkan sabuk pengaman, seat belt-nya dipakai,” lanjutnya.

(*/lk)

Komentar