Sempat Diunggah Ganjar Pranowo, Begini Kata Polisi yang Disebut Botak, Saat Ambil Bendera Merah Putih di Selokan

JurnalPatroliNews-Magelang,– Video aksi spontan Brigadir Polisi Nanang Agus Rianto mengambil bendera merah putih di selokan viral di media sosial.

Salah satu yang mengunggah adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui akun Instagram @ganjar_pranowo.
Namun, dalam posting-annya itu Ganjar menuliskan caption ‘Apa komentarmu pd polisi botak ini?’. Lalu, apa respons Nanang yang disebut Ganjar sebagai polisi botak?

Saat ditemui, Nanang mengaku tidak tersinggung dengan keterangan video yang menyebut polisi botak.

“Mungkin beliaunya (Pak Gubernur) pengin pendapat semua warganya. Sebenarnya bukan untuk botaknya itu, mungkin biar memberi komentar pengambilan bendera itu. Saya nggak tersinggung juga,” kata Nanang, Selasa (7/7/2020).

Nanang bercerita, dia sebenarnya berniat potong rambut model plontos tersebut sejak sebulan sebelumnya. Namun karena pandemi virus Corona (COVID-19), ia baru bisa potong rambut pada akhir Juni.

“Sebetulnya mau pingin plonthos (botak) sebulan lalu, cuma waktunya musim Corona belum berani, saya potong di tetangga, ‘di Semarang masih takut’, terus plonthos,” ujarnya.

Seperti dilihat media, hari ini pukul 19.43 WIB, video yang diunggah Ganjar itu berdurasi 22 detik dan diberi caption ‘Apa komentarmu pd polisi botak ini?’. Adapun hingga saat ini, video itu sudah ditonton 1,1 juta kali. Kemudian, ada 9,5 ribu komentar.

Diberitakan sebelumnya, video seorang pria berseragam polisi satuan lalu lintas mengambil bendera merah putih viral di media sosial. Pria tersebut tampak mengambil bendera yang berada di selokan.

Video tersebut salah satunya diunggah akun Instagram @ganjar_pranowo. Video berdurasi 22 detik itu diberi caption ‘Apa komentarmu pd polisi botak ini?’.

Pria yang mengambil bendera merah putih berbahan plastik tersebut ternyata Brigadir Polisi Nanang Agus Rianto yang bertugas di Sat PJR Ditlantas Polda Jawa Tengah. Adapun kejadian pengambilan bendera tersebut dilakukan saat istirahat di sela-sela melakukan pengawalan kunjungan Presiden Joko Widodo di daerah Weleri, Kabupaten Batang, Selasa (30/6/2020).

“Itu kejadian tanggal 30 Juni, pas kunjungan Bapak Presiden ke Weleri, Batang. Kami melakukan pengawalan terus standby di PTPN. Itu sebenarnya saat istirahat ngobrol dan bercanda dengan teman-teman, kru sopir,” tutur Nanang saat ditemui di rumahnya, Dusun Tubansari, Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Selasa (7/7).

Nanang menceritakan, saat istirahat tersebut ia menelepon istrinya. Saat telepon tersebut, teman-temannya menggoda kemudian ia berjalan ke arah barat yang ada jembatan dan selokan kecil.

“Pas jalan itu, saya melihat ada bendera. Spontan saja saya ambil,” katanya seraya menyebut saat mengambil bendera tersebut sambil telepon istrinya.

Saat mengambil bendera tersebut oleh teman-temannya direkam. Kemudian video yang direkam tersebut, terus oleh teman-temannya dikirim ke grup WhatsApp. Ia sendiri juga tidak tahu siapa yang sebelumnya membawa bendera tersebut.

“Kalau dibawa siapanya nggak tahu, tapi biasanya setiap kita ngawal Bapak Presiden itu pasti ada yang nyambut dari siswa sekolah, SD, SMP di sekitaran biasanya nyambut pakai bendera-bendera kecil,” ujar Nanang.

Nanang menyebutkan, bendera yang diambilnya tersebut dua buah. Kemudian satu bendera dipasangnya di kayu yang berlubang, satunya lagi dibawa ke Semarang.

“Setelah itu masih ngobrol-ngobrol, ada mau pergerakan saya ambil, satu saya tempel di pohon. Satunya saya bawa ke Semarang,” tuturnya.

Nanang sendiri mengetahui jika video tersebut viral dari teman-temannya yang mengirimi tangkapan layar maupun video tersebut. Bahkan saat bersamaan dengan Hari Bhayangkara, Rabu (1/7), teman-teman sesama polisi hingga luar Jawa mengirimkan pesan. Pesan yang disampaikan berupa support dan kebanggaan yang dilakukannya.

“Saya sebetulnya dapat kiriman dari teman-teman, ‘wah viral-viral’, langsung dikirimi screenshot-nya. Terus tanggal 1 Juli, Hari Bhayangkara, itu, kami dapat kiriman dari teman-teman luar Jawa juga. Yang kenal di Instagram maupun WA memberikan support,” tuturnya. (lk/*)

Komentar