Serangan Siber Marak, Ini Usulan DPR!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menurut laporan IT Governance USA, di tahun 2024 tercatat lebih dari 6 miliar data yang bocor. Sepuluh kebocoran data terbesar di Amerika Serikat berasal dari perusahaan teknologi global, seperti insiden pada Discord di bulan April 2024 dan 916 situs web Google Firebase pada Maret 2024.

Dalam rangkuman serangan siber sepanjang tahun 2024, lebih dari 80 persen kebocoran data terjadi di Amerika Serikat, negara yang dikenal dengan kemajuan teknologi dan keamanannya.

Melihat kondisi global yang semakin marak dengan kebocoran data, Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Rizaldy, mengungkapkan bahwa Indonesia bisa belajar dari Amerika Serikat. Meski sering mengalami serangan siber, Amerika Serikat tetap tenang dan memimpin industri teknologi dunia.

Pernyataan Bobby menanggapi ramai pemberitaan tentang serangan siber di Pusat Data Nasional Kominfo akibat serangan ransomware Cipher Lockbit 3.0 pekan lalu.

“Komisi I sebagai mitra kerja Kominfo mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk mempelajari cara Amerika Serikat menangani serangan siber agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Bobby pada Kamis (27/6/2024).

Serangan siber adalah hal yang lumrah, bahkan dalam tahap pengujian dan pengembangan layanan pun diperlukan pengetesan dari serangan siber. Namun, serangan siber terus berkembang dengan metode peretasan yang semakin bervariasi.

“Serangan ransomware jenis baru ini menjadi tantangan bagi pemilik teknologi dan layanan. Yang penting ke depannya adalah mengambil pelajaran dari serangan tersebut. Besok-besok ransomware Cipher Lockbit 3.0 bisa kita gunakan lagi untuk menguji sistem lainnya sebelum digunakan,” tambah Bobby.

Lockbit telah menjadi ransomware paling aktif di dunia selama tiga tahun terakhir. Menurut data firma keamanan siber Trend Micro, pada kuartal pertama 2024, sindikat yang berafiliasi dengan Lockbit melakukan serangan ransomware paling sukses, dengan 217 korban.

Angka ini jauh lebih tinggi dibanding dua sindikat di posisi kedua, 8Base dengan 78 korban, dan BlackBasta dengan 69 korban. Total, selama triwulan pertama 2024, ada 1.023 korban ransomware akibat serangan dari 48 sindikat.

Pada tahun 2022, LockBit juga menjadi ransomware paling sukses. Trend Micro mencatat bahwa Lockbit berhasil menyerang 147 korban, dua kali lebih banyak dibanding geng kriminal siber yang berada di posisi kedua dan ketiga teraktif, BlackCat dengan 77 korban dan Royal dengan 71 korban.

Komentar