Serpihan Yang Ditemukan Mengapung di Celukan Bawang Diduga Pecahan-Pecahan Torpedo

JurnalPatroliNews – Denpasar – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, SE, MM menyampaikan, bahwa dalam proses pencarian KRI Nanggala-402 telah menemukan komponen atau bagian-bagian berupa pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam. Hal ini terjadi ditengarai akibat adanya tekanan yang keras di luar kapal atau keretakan di peluncur torpedo.

“Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada freshroom. Dan ini tidak akan terangkat keluar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau keretakan di peluncur torpedo,” ungkapnya.

“Dengan adanya bukti otentik tersebut, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submissed (hilang) menjadi subsunk (tenggelam),” ujar Kasal saat konferensi pers secara virtual di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (24/04).

Pihaknya menyampaikan keprihatinan pada keluarga Hiu Kencana dan keluarga kapal selam atas kejadian yang tidak diharapkan tersebut. dengan adanya kejadian ini, untuk unsur yang masih melakukan pendeteksian, akan terus bekerja keras. Karena dari yang dideteksi pada kedalaman 800 meter, menurutnya memiliki kesulitan tinggi. “Jadi sangat riskan dan memiliki kesulitan tinggi. Sehingga dengan kesulitan ini kita tetap jalankan untuk pengangkatan maupun evakuasi,” terangnya.

Sebelumnya pada fase sub missed, pihaknya telah mengerahkan unsur-unsur TNI AL dan unsur lain. TNI AL saat itu mengerahkan 16 KRI dan 5 pesawat udara yang masih melaksanakan pencarian. Khususnya unsur yang mempunyai kemagnetan tinggi yang pencariannya dibantu 4 kapal Polri dan 2 kapal Basarnas dan 1 kapal Bakamla diperkuat bantuan dari negara-negara sahabat.

“Saat ini ada kapal Australia, dan yang masih dalam perjalanan yang diperkirakan malam ini tiba yakni MV Swift Rescue dari Singapura dan Malaysia MV Mega Bakti. Sampai saat ini terus dilakukan pengecekan kontak-kontak bawah air,” tegas Kasal.

Sementara Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP menyebutkan, pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinaikkan fasenya, dari fase submissed menuju fase subsunk, yang membawa 53 personel terbaik TNI AL.

“Saya atas nama Panglima TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Kita bersama-sama mendoakan supaya proses pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti kuat,” paparnya.

Panglima TNI menjelaskan, bahwa operasi Search and Rescue (SAR) telah memasuki hari keempat sejak dinyatakan hilang pada Rabu (21/4/2021). Sejak awal, seluruh komponen yang dikerahkan telah bekerja semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan kapal selam tersebut.

TNI Angkatan Laut bersama Kepolisian, Basarnas, KNKT serta negara sahabat imbuh Panglima TNI telah berupaya semaksimal mungkin mencari keberadaan KRI Nanggala-402.

“Pada hari Sabtu 24 April 2021 dini hari, merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen bagi seluruh ABK kapal. Namun, hingga batas akhir live support tersebut, keberadaan kapal juga tidak bisa ditemukan,” tandasnya. (* -TiR).-

 

Komentar