Siapa Dia?, Pria Ini Ngaku Keturunan Sultan, Segel Keraton Kasepuhan Cirebon

JurnalPatroliNews – Cirebon,–  Beredar video sejumlah orang menyegel Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Jawa Barat. Video tersebut beredar di grup aplikasi perpesanan.

Dalam video berdurasi 40 detik itu menunjukkan seorang pria berbaju hitam menggembok Dalem Arum Keraton Kasepuhan. Tak hanya itu, dalam video lainnya, pria tersebut mengklaim sebagai keturunan Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin.

Dalam video yang beredar itu, pria tersebut menyatakan siap mengambil alih kekuasaan Kesultanan Cirebon dari tangan Sultan Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat.

“Hari ini, Sabtu tanggal 27 Juni 2020. Kami keturunan asli dari Sultan Sepuh XI Jamaludin Aluda Tajul Arifin. Dengan ini kami menyatakan mengambil alih Keraton Kasepuhan dari tangan saudara Arief (Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat). Demikian statemen kami buat untuk disebar luaskan ke Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat dan masyarakat Kota Cirebon,” kata pria tersebut dalam video singkatnya.

Rekan media mencoba menelusuri tentang video dan pria yang mengklaim sebagai keturunan Sultan Sepuh XI, dan berani menyegel ruangan Dalem Arum Keraton Kasepuhan. Pria tersebut bernama Raharjdo Djali.

“Sebenarnya sudah ada rencana sejak 23 Maret lalu. Cuma karena ada lockdown (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akhirnya tidak jadi. Kemudian saya majukan, Rabu (24/6) kemarin, saya putuskan ke Cirebon. Saya ingin memberikan kejutan,” kata Rahardjo saat ditemui awak media di komplek Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (28/6/2020).

Saat ditemui, Rahardjo mengaku sebagai cucu dari istri kedua Sultan Sepuh XI Jamaludin Aluda Tajul Arifin, Nyi Mas Rukjah. Rahardjo mengaku kaget dengan kondisi keraton yang dinilai tak terawat.

“Semua bangsal kotor. Banyak puntung rokok, bekas botol, kotoran kelelawar yang berkerak, debu dan berkerak. Ini lah sebenarnya yang jadi pertimbangan saya untuk mengambil tindakan ini,” kata Rahardjo.

Rahardjo mengaku sudah melayangkan permintaan untuk berdialog bersama Sultan Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat terkait masa depan keraton. Namun, dikatakan Rahardjo, Arief tak menggubrisnya.

“Yang bersangkutan tetap menolak dengan tidak memberikan jawaban. Ini udah berlangsung lama sekali, sudah lebih dari lima tahun,” kata Rahardjo.

Terpisah, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mengaku saat ini kondisi keraton kondusif. “Gemboknya sudah. Sudah kondusif,” kata Arief kepada rekan media melalui pesan singkatnya.

Arief sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Bandung, Jawa Barat. Arief mengaku belum bisa memberikan keterangan secara detil tentang peristiwa tersebut.

Arief menyesali perbuatan Rahardjo. Menurutnya, tindakan Rahardjo mencoreng nama Kota Cirebon.

“Saya masih dirawat di Bandung. Tidak usah diladeni. Bikin malu Cirebon. Nanti saya klarifikasi kalau sudah di Cirebon,” kata Arief.

(lk/dtk/*)

Komentar