Soal Pelanggar Protokol Covid-19, Politikus Golkar: Raffi-Ahok Tidak Cukup Ditegur Saja, Hukum Harus Ditegakkan

JurnalPatroliNews, Jakarta – Pelanggaran protokol kesehatan oleh Raffi Ahmad dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuai kritikan banyak pihak. Keduanya memiliki banyak penggemar sehingga pelanggaran yang mereka lakukan bisa mempengaruhi lebih banyak orang.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar Darul Siska berpandangan, pemerintah harus menjelaskan kepada orang yang mau divaksin, khususnya para figur publik bahwa vaksin bukan segala-galanya untuk menangani pandemi Covid-19, karena mereka memiliki banyak pengikut dan dicontoh masyarakat luas.

“Dan orang yang abis divaksin tidak otomatis langsung memunculkan kekebalan tubuhnya. Untuk itu, public figureharus paham betul bahwa setelah divaksin itu mereka tidak bisa leluasa melakukan sesuatu tanpa mengindahkan protokol kesehatan,” kata Darul saat dihubungi rekan media, Jumat (15/1/2021).

Kemudian, politikus Golkar itu mendorong agar tokoh-tokoh itu jangan sampai mengecewakan Presiden Jokowi yang telah mempercayakan kesempatan pertama vaksinasi dan juga masyarakat umum. Karena, dia dipilih karena dia akan jadi contoh bagi masyarakat luas sebagai seorang influencer.

“Dia (tokoh) harus menyadari bahwa dia terpilih itu betul-betul harusnya jangan mengecewakan yang memilih dan jangan mengecewakan masyarakat umum. Bahwa dia sebagai teladan patut diteladani tingkah lakunya sesuai dengan protokol kesehatan,” ujar Darul.

Selain itu, dia menambahkan, aparat hukum juga perlu memproses pelanggaran yang dilakukan, karena selama ini pemerintah lewat berbagai perangkatnya menggencarkan operasi yustisi terhadap para pelanggar prokes. Jadi, hal ini berlaku juga bagi para pesohor dan tokoh, karena semuanya sama di hadapan hukum.

“Kalau sudah melanggar ya tetap saja diberlakukan aturan, karena sebuah aturan mau dia tokoh atau masyarakat sama saja perlakuannya di muka hukum kita,” terangnya.

Oleh karena itu, Darul menegaskan bahwa tidak cukup hanya ditegur saja, hukum harus ditegakkan.

“Iya dong (jangan sekedar ditegur), jadi saya kira hukum harus ditegakkan,” pungkasnya.

(*/lk)

Komentar